Lihat ke Halaman Asli

Yasintus Ariman

Guru yang selalu ingin berbagi

PGRI Flores Timur Inisiasi Perjuangkan Nasib Guru Honorer yang Lulus PPPK Guru Tahap 2 NTT

Diperbarui: 19 Maret 2022   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para Guru di NTT (Foto: https://pgriflorestimur.or.id/)

Sejak pengumuman kelulusan PPPK Guru Tahap 2 Tahun 2021, progres lanjutan untuk bapak/ibu guru di Nusa Tenggara Timur yang dinyatakan lulus sepertinya berjalan di tempat. PGRI Flores Timur membuka ruang diskusi menjaring aspirasi terkait hal ini. Bapak/ibu guru se-NTT boleh berpartisipasi dalam diskusi dan dialog melalui ruang zoom pada hari Jumat 18 Maret 2022 pukul 19.30-21.00 WITA.

Demikian bunyi pesan singkat yang dibagikan di WhatsApp Group Lulus PPPK Guru Sumba Timur. Tujuannya adalah ingin mendengar aspirasi para guru terutama Guru Honorer yang Lulus PPPK Guru Tahap 2. 

Ada pun yang melatar belakangi diadakannya diskusi dan dialog ini adalah para guru honorer yang telah dinyatakan lulus PPPK Guru Tahap 2 Provinsi NTT belum mendapat kepastian tentang kelanjutannya. Para guru honorer ini membutuhkan kejelasan nasib. Sebab, Banyak dari antara para guru yang lulus sudah "diberhentikan" dari sekolah induk terutama mereka yang mengabdi di sekolah Swasta.

Persoalan mendasar yang mengakibatkan para calon PPPK Guru Tahap 2 belum mengisi Daftar Riwayat Hidup (DRH) adalah masalah anggaran. Pemerintah Provinsi NTT belum memiliki anggaran untuk menggaji para PPPK Guru tahap 2 yang sudah dinyatakan lulus. 

Namun,disinyalir bahwa anggaran untuk PPPK Guru sudah dianggarkan dari pusat ke daerah. Entah apa dan mengapa Pemprov NTT hanya sanggup mengakomodir PPPK Guru yang Lulus di tahap 1. 

Dalam ruang zoom hadir para pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur. Mereka memberikan arahan yang menguatkan bagi para guru honorer di NTT yang sudah dinyatakan lulus seleksi PPPK Guru lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur. .

Para guru diharapkan menyuarakan tentang nasib PPPK Guru Tahap 2 melalui media sosial yang ada yakni facebook, youtube dan lain-lainya. Sampaikan secara santun. Memperjuangkan nasib guru honorer haruslah merupakan sebuah gerakan dari bawah bukan didikte dari atas. Demikian ditegaskan oleh para pengurus PGRI Flores Timur dalam ruang zoom.

Apa yang dilakukan oleh organisasi PGRI Flores Timur patut diapresiasi di tengah diamnya organisasi PGRI di masing-masing kabupaten dalam lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur, atas kegelisahan yang dialami oleh para guru honorer yang telah dinyatakan lulus PPPK Guru Tahap 2.

Sejujurnya, ini adalah teguran sekaligus daya dorong untuk para pengurus organisasi PGRI pada setiap Kabupaten di Provinsi NTT agar tidak menutup mata terhadap persoalan yang sedang dihadapi guru di wilayahnya masing-masing. Pengurus PGRI mestinya peka dan responsif terhadap masalah yang menimpah para guru.

Jika hal itu dilakukan dengan giat maka organisasi PGRI di setiap kabupaten di NTT tidak hanya sebatas organisasi yang hanya siap mengikuti rapat kalau diundang PGRI pusat. Organisasi PGRI di setiap kabupaten haruslah berani menerapkan visi dan misinya, antara lain, salah satunya adalah memperjuangkan dan menyuarakan nasib guru. 

Terima kasih PGRI Flores Timur yang telah menginisiasi  dengan membuka ruang zoom guna mendengar aspirasi para guru se-NTT. Harapannya, aspirasi ini ditindaklanjuti dan digaungkan secara lantang kepada pihak terkait guna menemukan jalan keluar yang terbaik bagi para guru honorer yang telah dinyatakan lulus PPPK Guru Tahap 2.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline