Lihat ke Halaman Asli

Yasintus Ariman

Guru yang selalu ingin berbagi

Aura Para Dewa di Kampung Praiyawang

Diperbarui: 10 Maret 2022   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubur Batu di Kampung Praiyawang, Sumba Timur (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Hari itu hawa panas membakar bumi sabana Sumba Timur. Namun tidak menyurutkan langkah kami untuk menghampiri sebuah kampung di arah Timur kabupaten Sumba Timur. 

Tempat itu bernama Praiyawang. Praiyawang merupakan salah satu tempat di kabupaten Sumba Timur yang masih kuat dengan tradisi megalitikum. Selain itu, kampung Praiyawang juga masih memegang teguh tradisi asli masyarakat Sumba Timur.

Inilah yang menjadi salah satu alasan utama yang mendorong kami untuk menelusurinya lebih dalam. 

Kampung ini memiliki jarak yang relatif dekat dari Waingapu yang menjadi pusat ibu kota kabupaten Sumba Timur. Jalannya yang bagus memberikan kemudahan bagi kami untuk bisa sampai dengan selamat di kampung ini.

Saya bersama teman guru terpilih dan peserta didik yang memiliki minat khusus terhadap budaya dan peninggalan sejarah, dengan penuh antusias menjumpai tokoh masyarakat dan aparat desa setempat. Lagi, bumi sabana yang dibakar matahari bukanlah halang bagi kami.

Sesekali ada amukan debu yang menerpa kala kendaraan yang kami tumpangi hendak menghampiri kampung Praiyawang. Mungkin itu menjadi salah satu cara alam menyapa kami. Kami menikmatinya dengan penuh suka cita.

Kehadiran kami di kampung ini mengusung tema "Mengendus jejak peradaban masyarakat Sumba di Kampung Praiyawang."Kami diterima dan berkumpul di rumah bapak RT dengan tiga tokoh yang menjadi narasumber yakni bapak kepala desa dan dua tokoh adat.

Dialog dengan tokoh adat di Kampung Praiyawang (Foto: dokumentasi Pribadi)

Suasana keceriaan yang dibalut kasih persaudaraan benar-benar terasa. Kami berdialog, bercerita serta  mendengarkan secara langsung apa yang terjadi dengan kehidupan masyarakat, menyangkut kehidupan sosial, budaya, ekonomi, agama dan lain-lainnya.

Keheningan kampung Praiyawang seakan membawa kami ke alam lain yang mungkin tidak ada di tempat lain dalam lingkaran bumi Nusantara ini. Keheningan, keteduhan, kesejukan dan kedamaian terpancar di sana. Ada aura para dewa yang sempat terasa dalam dada. Ya, itulah suasana kampung Praiyawang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline