Lihat ke Halaman Asli

Yasintus Ariman

Guru yang selalu ingin berbagi

Proses Panjang Pembuatan Kain Tenun Sumba Timur

Diperbarui: 2 Desember 2020   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kain Tenun Sumba (Gambar dokpri)

Ada beberapa tempat atau wilayah di kabupaten Sumba Timur yang terkenal memiliki kebiasaan menenun. Tempat-tempat tersebut antara lain Pau, Rindi, Kaliuda, Prailiu dan Lambanapu. Mayoritas masyarakat di tempat-tempat ini mempunyai kesanggupan atau keterampilan menenun. Masyarakat yang memiliki keterampilan menenun ini didominasi oleh kaum perempuan.

Kain tenun Sumba Timur memiliki keindahan yang tiada taranya. Selain itu kualitas tenunannya sudah tidak diragukan lagi. Keindahan serta kualitas tenunan ini membuatnya menjadi salah satu kain tenunan yang terkenal baik dalam negeri maupun luar negeri. Keindahan dan kualitas kain tenunan tersebut mendorong saya untuk menelusuri lebih jauh tentang proses pembuatannya.

Setelah menanyakan pihak-pihak yang memahami cara pembuatan kain tenun Sumba didapatkan sedikit  informasi yang kiranya membuat pembaca sekalian bisa mengerti atau memahami mengapa kain tenun Sumba Timur harganya selangit.

Berikut ini akan saya deskripsikan langkah-langkah pembuatan kain tenun Sumba sebagaimana diceritakan oleh orang Sumba yang sudah biasa menenun.

1. Akar, daun dan rempah-rempah alami

Proses awal yang harus dimulai oleh seorang penenun adalah mencari akar mangkudu, daun nila dan rempah-rempah alami. Bahan alami ini didapatkan dari hutan dan tentu saja menguras banyak tenaga, waktu dan pikiran. Akar mengkudu untuk menghasilkan warna merah jambu dan daun nila untuk menghasilkan warna hijau. Bahan alami ini ditumbuk lalu dikeramas dengan air yang kemudian dipergunakan untuk mewarnai benang yang telah diikat.

2. Memintal kapas

Memintal kapas untuk dijadikan benang tentu bukan pekerjaan yang gampang. Tentu butuh proses yang membutuhkan ketekunan serta kesabaran. Kapas dipintal untuk menghasilkan benang dan itu murni pekerjaan tangan manusia, bukan mesin pabrikan. Benang-benang itu kemudian diikat untuk diwarnai sesuai kebutuhan.

3. Merendam

Setelah bahan alami diproses, selanjutnya benang-benang yang sudah diikat direndam ke dalam cairan alami di atas. Lamanya waktu untuk merendam benang yang sudah diikat tadi bisa lebih dari satu tahun. Sebab semakin lama direndam maka semakin bagus hasil warnannya. Menciptakan kualitas warna yang diinginkan merupakan proses yang paling lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline