Lihat ke Halaman Asli

Yasintus Ariman

Guru yang selalu ingin berbagi

Cara Pramuka Memanfaatkan Media Massa

Diperbarui: 2 Maret 2018   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kata media menurut kamus online Merriam Webster adalah "suatu saluran atau sistem komunikasi, informasi, atau hiburan." Lebih khusus lagi media massa merujuk pada alat-alat komunikasi yang dirancang untuk menjangkau sejumlah besar orang.

Sejarah mencatat bahwa pada awal tahun 1990-an, tampak bahwa dunia media massa ditentukan. Terdapat media cetak yang meliputi surat kabar dan majalah, media penyiaran yang meliputi radio dan televisi. Tetapi, sekarang ini muncul internet sebuah media baru revolusioner yang digunakan secara luas.

Internet menggabungkan fitur-fitur media lain. Pengguna dapat membaca artikel seperti pada publikasi cetak, mendengarkan musik seperti di radio, atau menonton video seperti di televisi. Internet juga menyediakan fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh media lain seperti interaktivitas dan jangkauan global (Roger E. Hernandez, 2007:12).

Fakta menunjukkan bahwa begitu banyak anak-remaja atau peserta didik usia 7-21 tahun yang menggunakan media (utamanya internet). Dan, begitu banyak produk media menjangkau anak-remaja. Sehingga, hubungannya telah menjadi hubungan dua arah. Anak-remaja sangat dipengaruhi oleh muatan yang disediakan oleh media massa, di saat yang bersamaan media massa menjadi sangat dipengaruhi oleh apa yang diinginkan anak-remaja.

Berkembang pesatnya teknologi informasi dan telekomunikasi saat ini, memang memudahkan para remaja untuk mengakses hal-hal baru yang berhubungan dengan pendidikan. Mereka bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi di tempat lain secara cepat.

Namun, di sisi lain media massa juga bisa berdampak buruk terhadap anak-remaja. Pasalnya, mereka masih gampang terpengaruh oleh konten-konten yang tidak mendidik yang disajikan oleh media massa. Misalnya, konten yang bernuansa kekerasan, kebencian, radikalisme, serta pergaulan bebas.

Di tengah pesatnya kemajuan media massa saat ini, pramuka mempunyai cara bagaimana memanfaatkan media secara benar. Tidak dipungkiri Gerakan Pramuka memiliki peranan yang signifikan dalam pembentukan akhlak peserta didik. Pramuka sebagai wadah pembinaan dan pembentukan berbasis karakter layak untuk dihidupkan dan dikembangkan.

Untuk maksud itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mendorong setiap anggota pramuka memanfaatkan media massa secara benar. 

Di tengah maraknya berita hoax yang gampang diakses oleh anak remaja maka slogan "setiap pramuka adalah kantor berita", memberikan dorongan dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap pramuka di tanah air untuk menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang benar, jujur dan berguna kepada orang lain. Ini merupakan cara cerdas pramuka dalam memanfaatkan media massa.

Agar hal ini bisa tercapai, seyogianya setiap pramuka di tanah air mendukung dengan berperan aktif dalam kegiatan pramuka. Selanjutnya, setiap pramuka harus bisa menceritakan atau melaporkan kegiatan pramuka di gudepnya masing-masing lewat media sosial pribadi atau pun lewat group media sosial yang telah disepakati dan dibuat bersama.

Hal ini dimaksudkan agar setiap pramuka atau peserta didik bisa berlomba-lomba menghasilkan konten yang menarik dan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, sebisa mungkin membuat akun dan menulis lewat media yang telah disediakan oleh Kwarnas yaitu https://pramukapos.com. Dengan itu, setiap pramuka bisa saling berkomunikasi, atau berbagi pengalaman tentang kegiatan pramuka di gudepnya masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline