Lihat ke Halaman Asli

Antara Surabaya-Madura

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua daratan hijau terpisah
saling berpegang laut dan jembatan, menyatu
terpa angin menyamping, menembus kulit
awan mendung mengintip, mengawasi apa dibawahnya
langit mulai suram tampaknya, laut diam saja
terlalu bising, sampai tak bertuanKami masih menanti, tak tahu apa?
jalan hitam yang diramaikan
atau angin yang dihembuskan
Kami masih menanti, tapi apa?
kesetiaan tangan dan kaki
akan kebutuhan lahir batin

Pemuda bermata tajam yang cerdas
mimpinya menyeberangi batas
sorenya berwangi mimpi
ada disisi kami
kami masih menggerutu, terbaring
tak tahu apa nasib waktu...

Madura, 27 Nopember 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline