Lihat ke Halaman Asli

Malam

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin kelam, belum penuh malam
antara tetesan hujan, dedaunan kering
nyamuk-nyamuk nakal menyibak
udara basah, menyelimutiKita tetap terjaga, terapit sayangku
bercerita tentang teori konspirasi gila
atau tentang kekhawatiranmu
Mari kita lepas jiwa terbang
bercumbu disamping bintang
tambah ini gelap, menimpuk daksa
dan masih telanjang

Simpan saja tanganmu, sayang
ku merasa nyaman, tak hiraukan mereka
tetaplah tegak menatap rembulan atau mendung
mengusap asap dan air
menjadi malam
menanti.

Surabaya, 25 Nopember 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline