Lihat ke Halaman Asli

Yashifa Awaliyah

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Pemikiran Zygmunt Bauman: Liquid Modernity

Diperbarui: 18 Oktober 2022   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zygmunt Bauman (sumber: epoca.oglobo.globo.com) 

Zygmunt Bauman adalah seorang sosiolog asal Polandia. Bauman lahir pada tanggal 19 November 1925. Ia mengawali karirnya di Universitas Warsawa dan di tahun 1968 karyanya disensor dan ia juga dipecat dari universitas. 

Namun, pada tahun 1971 Baumun merajut kembali karirnya dan menjadi profesor Dalam kajiannya, Bauman mengkaji mengenai krisis serta protes yang meluas di Benua Eropa bahkan dunia. Selain itu, dirinya juga menyarankan perubahan radikal perilaku masyarakat sebagai solusi bagi masalah global yang serius.

Liquid Modernity (Modernitas Cair)

Pada dasarnya, modernitas bukanlah keseluruhan yang nyata. Artinya modernitas memungkinkan menyoroti sesuatu, tetapi tidak dapat secara otomatis menjelaskan semua sisinya (gelap dan terang). 

Modernitas adalah terminologi unik dalam keilmuan sosiologi karena berbeda dengan modernisme dan postmodernisme yang sering diasosiasikan dengan bentuk kultur estetis. Dalam hal ini, Bauman mengungkapkan bahwa modernitas itu berusaha mengklaim totalitas semua bentuk kehidupan manusia.

Bauman juga mengungkapkan bahwa liquid modernity (modernitas "cair") menciptakan pengaturan baru bagi kehidupan individu guna menghadapi tantangan yang belum pernah dihadapi. 

Dengan demikian, liquid modernity merupakan kondisi masyarakat yang anggotanya melakukan tindakan perubahan yang lebih cepat untuk mengkonsolidasikan kebiasaan menjadi rutinitas. Jenis kehidupan yang tinggal di masyarakat liquid modernity ini dikenal dengan liquid life. 

Struktur dan Anti Struktur

Bauman mengungkapkan ada dua bentuk masyarakat yang berbeda, tetapi cirinya saling menggantikan. Berikut dua bentuk masyarakat menurut Bauman :

  • Struktur (masyarakat atau sosialisasi)

Memiliki ciri heterogenitas, perbedaan status, tidak setara, dan terdapat sistem tata nama/ nomen klatur. Lalu dari ciri-ciri tersebut muncullah klasifikasi dan diferensiasi, yang mana nantinya akan membagi masyarakat menjadi kelompok massa dan kelompok elite.

  • Anti struktur (komunitas atau sosialitas)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline