Lihat ke Halaman Asli

Ekspansi Pemain Malaysia ke Luar Negeri

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="sumber: football.thestar.com.my"][/caption] Beberapa hari ini saya cukup terkejut saat membaca berita olahraga asia, bukan karena terseoknya juara bertahan J-League Kashiwa Reysol atau kasus suap di S-League, tetapi masih dari tetangga kita yang ternyata cukup sukses dengan pembinaan usia muda, Malaysia. Adalah Nazmi Faiz Mansor yang menjadi berita. Pemuda yang berusia 17 tahun dan merupakan bagian dari tim Harimau Malaya saat merengkuh emas Seagames akhir tahun lalu, dikabarkan akan segera direkrut klub Liga Sagres Portugal Beira-Mar. Pekan ini, Nazmi akan menjalani trial selama seminggu untuk selanjutnya menandatangani pra kontrak dengan pihak klub. Kontrak resmi sendiri baru bisa ditandatangani setelah Nazmi berumur 18 tahun per Agustus mendatang (sumber). Situs klub Beira-Mar sendiri menyebutkan bahwa Nazmi merupakan salah satu talenta terbaik Asia (sumber). Nazmi Faiz merupakan gelandang tengah yang berprospek cerah. Menyaksikan penampilannya di Seagames lalu siapa sangka pemain itu baru genap berusia 17 tahun waktu itu. Penampilan apiknya saat melawan Bahrain di Pra Olimpiade akhirnya membuat klub Beira Mar tertarik untuk menguji kemampuan pemain ini. Bukan hanya Nazmi Faiz saja pemain Malaysia yang menyita perhatian. Tahun lalu Mohd Fadhli Shas sempat merasakan hijaunya rumput liga eropa saat bermain untuk klub Slovakio, FC Vion Moravce (sumber). Namun kontraknya tidak diperpanjang selepas masa peminjaman selama 3 bulan. Selain dua pemain itu, ada juga nama Wan Zack Haikal dan Wan Zaharulnizam Zakaria yang telah menandatangani kontrak dengan klub JFL, FC Ryukyu, dan akan mulai bermain selepas bursa transfer musim panas ini resmi dibuka. Dari Selandia Baru ada nama Mohd Ariff Zulkifly yang bermain di Island Bay United. Terakhir, nama pemain muda lain yang dikontrak klub China, Shangshai Senghua, yaitu Tam Sheang Tsung. Pemuda 17 tahun kelahiran Tokyo, tempat orangtuanya membuka usaha rumah makan sejak 17 tahun terakhir, mengawali karir juniornya di klub Yokohama FC dan sempat mencicipi masa training di Sao Bernado (Brazil), Sagan Tosu (Jepang), dan juga klub milik pengusaha Malaysia Cardiff City. Sejak November lalu, Tam bergabung dengan Shenhua dengan status magang (sumber). Cukup banyak bukan? Dan bukan mustahil mereka masih akan terus mengekspor pemain bermain ke liga luar, meskipun tidak selalu di klub atau liga yang besar, namun mencicipi atmosfer asing akan menempa mental dan skill pemain-pemain tersebut ke level yang lebih tinggi. Apa sebenarnya kuci sukses Malaysia sampai saat ini, hingga beberapa pemainnya dapat bermain untuk klub luar? Setidaknya ada empat hal yang akan saya soroti: 1. Pola pembinaan berjenjang untuk talenta sepakbola lokal. Malaysia memiliki beberapa pusat pelatihan, dan sepengetahuan saya salah satunya yaitu Sekolah Sukan Bukit Djalil (SSBJ) merupakan salah satu pusat pendidikan yang banyak menelurkan bakat-bakat sepakbola Malaysia. Mereka memiliki talent pool yang cukup melimpah, bahkan Datuk K. Rajagopal pernah menyebut bahwa mereka memiliki berlapis tim untuk memperkuat tim nasional. Selain itu banyak akademi, mungkin sering disebut SSB di negara kita, yang bertebaran di sana. 2. Terdapatnya kompetisi tahunan, bukan turnamen Talenta yang terbentuk di akademi memiliki muara untuk dipraktekkan, yaitu liga. Tercatat, tahun ini diselenggarakan Liga 1Malaysia Cardiff City untuk usia U-12, U-14, dan U-16. Dipimpin oleh Chairmain Cardiff City Dato’ Chan Tien Ghee dan didukung oleh sponsor seperti Hong Leong, Yamaha, Astro, dan Holcim, liga dimulai Maret dan berakhir Desember. Meskipun baru mencakup wilayah Selangor, Perak, dan Penang, namun setidaknya ada 88 tim dan 2200 pemain yang berpartisipasi di liga usia muda ini (sumber). 3. Terdapat tim nasional segala usia Konsep pematangan benar-benar dipraktekkan oleh Malaysia saat mereka membentuk tim nasional. Pemain-pemain terbaik dari seluruh negeri dikumpulkan untuk menjalani pemusatan latihan dan kompetisi rutin di liga. Harimau Muda A (U-21) bermain di S-League sedangkan Harimau Muda B (U-19) bermain di Malaysia Premier League. Produk tim inilah yang akan menajdi tulang punggung tim nasional di masa datang. Tak heran bila di masa depanm akan ada pemain lain yang mencoba peruntungannya di luar negeri. 4. Agen pemain Andik dihubungkan dengan Porto atau Inter Milan? Saya adalah orang pertama yang ragu. Kenapa? Karena Andik tidak memiliki agen! Ya, agen pemain, itu adalah hal yang sangat krusial bagi semua pemain yang mencoba menembus liga luar, terutama eropa. Dalam hal ini, Nazmi Faiz lebih beruntung dari Andik karena Nazmi memiliki kerjasama dengan agen pemain yaitu Football Management International (sumber). Jika Andik benar-benar serius dengan keinginannya menembus eropa, ada baiknya beliau mulai mencari agen pemain yang memiliki link ke klub-klub eropa. Malaysia, negara yang penduduknya hanya 1/10 Indonesia dan kenyataan bahwa sepakbola tidak sepopuler di sini, nyatanya mampu berbicara di asia tenggara, bahkan tidak menutup kemungkinan Asia di masa datang. Masih mau mundur, Indonesia?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline