Tamiang Layang-Di desa Pangkan dan desa Paku Beto, Kecamatan Paku, Kabupaten Bartim Provinsi Kalimantan Tengah diketahui sebagai jalan Provinsi yang menghubungkan antara Kalteng dan Kalsel.
Unriu Ngubel, Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, mengatakan, benar didaerah tersebut merupakan kawasan perairan rawa-rawa yang dihubungkan banyak jembatan. Ada sekitar 4 jembatan yang masih menggunakan batang kelapa dan satu diantaranya di muara masuk wilayah desa Pangkan, kecamatan Paku ,kondisinya sudah roboh akibat dilewati truck.
Kondisi keempat jembatan tersebut ,memang sudah bettahun- tahun terkesan diabaikan oleh perintah Provinsi Kalteng. Numun, pada 2017 , usul pemerintah kabupaten untuk dilakukan pengaspalan dan pembangunan jembatan diakomodasi Pemprov Kalteng melalui dana APBD yang rencananya 2018 akan direalisasikan.Dan berhubung kondisinya sangat darurat, DPRD secara kelembagaan meminta kepada dinas Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bartim segera memperbaikinya sembari menunggu turunnya proyek Provinsi.
Ya , benar, dijlan Provisi tersebut, ada sekitar empat jembatan dari batang kelapa di desa Pangkan sampai Desa Paku Beto, kecamatan Paku , memangalami rusak parah dan satu diantaranya sudah roboh karena termakan usia. Sehingga perlu ditanggulangi oleh pemerintah Kabupaten, "kata Unriu, Minggu(20/5) siang.
Aris, yang juga tukang ojek mengatakan, kerusakan jembatan makin parah karena juga dilewati truk angkutan material, seperti batu.
"Kondisi jembatan seperti ini sudah lama. Sudah sering diperbaiki masyarakat secara gotong royong, tapi tak bertahan lama,"katanya.
Warga berharap,ada perhatian dari pemerintah, baik itu kabupaten maupun provinsi, karena tak hanya satu jembatan yang rusak. Tapi ada empat.
Desa Pangkan -Paku Beto berbatasan langsung dengan kecamatan Awang Kabupaten Bartim , sehingga diharapkan perbaikan segera dilakukan.
Menurut Aris, fasilitas jalan dan jembatan sangat membantu aktivitas masyarakat ,anak pelajar , serta mendukung pengangkutan hasil pertanian , perkebunan .(Yartono).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H