Lihat ke Halaman Asli

Laporan Studi Kasus Rendahnya Keaktifan Peserta Didik Kelas IV SD

Diperbarui: 7 Februari 2024   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

STUDI KASUS UPAYA MENGATASI RENDAHNYA KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS IV SD MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNIG (PJBL) DAN MEDIA INOVATIF DI UPTD SD NEGERI NO. 078500 BALOHILI SITOLUBANUA KECAMATAN LAHOMI

Oleh : Yarni Krisnawati Daeli, S.Pd
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2023/2024

A. Deskripsi Studi Kasus

Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) terdapat kasus aktif dalam kegiatan diskusi dimana hanya beberapa anggota kelompok yang aktif, sedangkan anggota lainnya hanya sesekali ikut berdiskusi. Padahal sangat penting bagi peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran karena belajar merupakan proses aktif dimana peserta didik tidak akan dapat mencapai hasil belajar yang optimal jika tidak turut serta dalam berbagai kegiatan belajar. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji topik rendahnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran karena berkaitan dengan kemampuan pedagogik guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Rendahnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perencanan pembelajaran yang belum sesuai dengan karakteristik peserta didik dan belum maksimal dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Sehingga, penting bagi guru merancang pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik.

B. Analisis Situasi

Situasi yang terjadi pada saat perancangan pembelajaran adalah belum adanya pengetahuan terkait karakteristik peserta didik. Adapun evaluasi yang saya lakukan adalah melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengamati bagaimana kebiasaan peserta didik, hal apa yang mereka sukai dan bagaimana respon peserta didik terhadap tindakan yang dilakukan guru model sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya untuk merancang dan merencanakan pembelajaran dikemudian hari.

Peran saya untuk mengatasi permasalahan rendahnya keaktifan peserta didik, saya mencoba memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan keingintahuan dan keaktifan peserta didik dalam belajar, contohnya adalah diawal pembelajaran saya mengajukan pertanyaan yang dapat memancing rasa ingin tahu peserta didik melalui bantuan tampilan gambar di PPT. Kemudian saya juga memvariasikan pembelajaran saat menjelaskan dengan menggunakan media gambar dan video pembelajaran.

Adapun yang terlibat dalam pelaksanaan PPL yang telah dilakukan diantaranya adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, Dosen Pembimbing, Guru Pamong, Kepala Sekolah, dan rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu dalam merancang perbaikan dalam pembelajaran, serta Peserta Didik yang menjadi target sasaran observasi.

Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi pembelajaran diantaranya ialah yang pertama peserta didik mengalami kendala saat melakukan presentasi bersama dengan teman kelompok karena kurangnya trampil dalam berbahasa Indonesia. Kemudian situasi iklim yang kurang mendukung seperti curah hujan yang deras membuat kebisingan sehingga saat berdiskusi peserta didik mengalami kendala dalam memahami penjelasan guru dan apa yang di diskusikan oleh kelompok belajarnya.

C. Alternative Solusi

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pembelajaran maka langkah nyata yang telah saya lakukan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline