Lihat ke Halaman Asli

"Teman, bukan target :suara untuk hentikan perundungan"

Diperbarui: 15 Januari 2025   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teruntuk kita semua yang pernah melihat merasa, atau bahkan melukai,

Perundungan adalah bayangan kelam yang menghantui banyak dan kita baik yg pernah menjadi korban pelaku, maupun saksi. Perundungan bukanlah hal yang sepele. Meski sering kali dianggap lelucon atau sekedar hauran dampaknya bisa sangat dalam. Hats Hal-hal kecil itu dapat mengikis rasa percaya diri atau bahkan membuat seseorang merasa tak berharga.

Saya menulis ini bukan untuk menyalakan tetapi mengajak kita semua untuk merenung. Apakah kita pernah tanpa sadar menjadi bagian dan lingkaran perindungan? Mungkin kita tidak Pernah melukai secara langsung tetapi diam saja ketika melihat seseorang direndahkan juga dianggap sebaga bentuk persetujuan. mungkin kita berpikir bahwa itu  bukanlah urusan kita pribadi atau mungkin kita sendiri pernah menjadi korban, berharap seseorang berani membela tapi tak seorangpun melakukannya. 

Sudah cukup, perundungan bukan solusi, bukan hiburan atau candaan. Mari berhenti menjadikan orang lain sebagai target atau sekedar pelampiasan. Kita semua berhak untuk mendapatkan ruang yang aman untuk tumbuh dan berkembang. Jadilah teman yang menguatkan, yang mendukung, yang mengulurkan tangan saat seseorang merasa jatuh.

Jika kalian pernah menyakiti akuilah dan perbaiki, jika kalian pernah menyaksikan, janganlah takut untuk angkat bicara. Dan jika kalian adalah korban, ketahuilah bahwa kalian tidak sendiri, percayalah bahwa diri kamu berharga. 

Perundungan tidak menciptakan kekuatan, tapi hanya meninggalkan luka. Jadi mari hentikan ini bersama-sama jadilah teman yang peduli, bukan sekedar penonton atau pelaku yang tak sadar. Bersama, kita bisa menghentikan perundungan dan menciptakan lingkungan dimana semua orang akan merasa dihargai

MULAI DARI KITA, dari langkah kecil hingga menuju ke perubahan yang lebih besar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline