Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ainul Yaqin

Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mengurai Simpul Rumit: Algoritma Pengecekan Soundness untuk Model Proses Bisnis

Diperbarui: 18 November 2024 Ā  07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.bing.com/images/create

Ketika bicara tentang model proses bisnis, mungkin sebagian besar dari kita lebih suka menghindari pembicaraan itu sama seperti menghindari presentasi Senin pagi. Tapi tunggu dulu! Di balik diagram kotak-kotak dan panah yang terlihat seperti hasil coretan anak TK itu, ada tantangan yang cukup serius: memastikan proses bisnis kita sound alias sehat. Kalau proses bisnis itu adalah tubuh manusia, maka soundness ini semacam memastikan semua organ bekerja tanpa ada yang ā€œmogokā€ atau ā€œsalah sambungā€. Dan kabar baiknya, ada pendekatan baru yang keren banget untuk memastikan itu semua.

Mari kita intip hasil penelitian terbaru dari Prinz, Choi, dan Ha (2024) yang berjudul ā€œSoundness Unknottedā€. Penelitian ini memperkenalkan algoritma yang katanya super efisien buat mengecek soundness, bahkan untuk model proses bisnis yang berputar-putar seperti drama cinta di FTV. Tapi sebelum kita terlalu kagum, yuk kita kenalan dulu dengan konsep soundness dan tantangan yang menyertainya.

Apa Itu Soundness?

Buat yang baru pertama kali dengar, soundness adalah syarat supaya proses bisnis tidak mengalami deadlock (alias macet total seperti jalanan Jakarta saat hujan) atau sinkronisasi yang kacau balau (seperti grup WhatsApp keluarga yang isinya spam tidak nyambung). Dengan kata lain, soundness memastikan setiap aktivitas dalam proses bisa berjalan mulus dari awal sampai akhir.

Nah, masalahnya, untuk model proses bisnis yang cyclic alias melibatkan siklus, mengecek soundness itu kayak mencari ujung benang pada gulungan yang kusut. Butuh kesabaran dan teknik yang mumpuni. Tapi tenang, Prinz dan tim punya solusi: algoritma mereka berbasis pada tiga teknik utama, yaitu loop conversion, loop reduction, dan loop decomposition.

Teknik 1: Loop Conversion

Bayangkan ada loop yang bikin pusing seperti film Inception. Teknik ini mengubah loop tersebut menjadi struktur yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dianalisis. Ibaratnya, kita mencoba mengganti jalinan labirin menjadi jalur lurus yang jelas.

Teknik 2: Loop Reduction

Setelah loop diubah, saatnya mengurangi kerumitannya. Ini seperti menyederhanakan rumus matematika supaya nggak perlu ngitung sampai kepala ngebul.

Teknik 3: Loop Decomposition

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline