Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ainul Yaqin

Dosen Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Menerobos Batasan dengan Simulasi Berbasis Agen dalam Proses Dehidrasi Gas Alam

Diperbarui: 15 November 2023   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

researchgate.net

Dalam arena konferensi internasional terkemuka, 37th ECMS International Conference on Modelling and Simulation tahun 2023, sebuah terobosan signifikan terjadi di bidang pemodelan dan simulasi sistem industri. Makalah yang mengemuka, berjudul "Agent-Based Modeling And Simulation Of Dehydration Process," oleh Noureddine Seddari dan rekan-rekannya, mengeksplorasi dunia yang penuh kompleksitas dari proses dehidrasi gas alam melalui pendekatan yang segar, yakni pemodelan dan simulasi berbasis agen (ABMS).

Membongkar Kompleksitas dengan Pendekatan Berbasis Agen

Sub-chapter ini membuka tirai untuk memahami mengapa pendekatan berbasis agen dipilih untuk mensimulasikan proses dehidrasi gas alam. Dengan memberikan gambaran umum tentang ABMS, pembaca dibimbing melalui keunggulan efisiensi dan kesederhanaannya, yang memungkinkan representasi langsung dari entitas simulasi tanpa terkungkung oleh persamaan matematika yang rumit.

Exploring the Landscape: Membuka Realitas Simulasi Berbasis Agen

Sub-chapter ini menjadi petualangan pembaca ke dalam lanskap simulasi berbasis agen. Dengan menyelami keberagaman disiplin ilmu yang menggunakan ABMS, dari pertanian hingga sosiologi, pembaca diberikan pemahaman mengapa ABMS menjadi pilihan praktis dalam pemodelan sistem kompleks seperti proses dehidrasi gas alam.

Menjelajahi Arsitektur Berbasis Agen

Sub-chapter ini membawa pembaca lebih dekat ke arsitektur berbasis agen yang diusulkan dalam makalah. Dengan membahas struktur sistem dehidrasi gas alam, pembaca diajak untuk memahami bagaimana komponen-komponen berinteraksi dalam mencapai tujuan simulasi. Komponen tersebut, dari regulator hingga agen katup, membentuk sistem multi-agen terdistribusi yang memadukan fungsionalitasnya untuk merepresentasikan sistem industri yang dinamis.

Implementasi dengan JADE

Sub-chapter ini menjadi panduan praktis tentang bagaimana model berbasis agen diimplementasikan. Melalui platform multiagen JADE (Java Agent Development Framework), penulis menjelaskan bagaimana model tersebut dijalankan dan diuji. Hal ini memberikan wawasan langsung tentang bagaimana teknologi mutakhir seperti JADE menjadi penopang utama dalam merancang dan mengimplementasikan simulasi berbasis agen.

Simulasi Proses Dehidrasi Gas Alam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline