Makalah yang telah saya tinjau dari jurnal "International Journal of Intelligent Engineering and Systems" pada tahun 2020, berjudul "Measuring Scalable Business Process Model Complexity Based on Basic Control Structure" oleh penulis Muhammad Ainul Yaqin, Riyanarto Sarno, dan Siti Rochimah, membawa kontribusi yang signifikan dalam dunia analisis proses bisnis. Makalah ini memperkenalkan rumus kompleksitas Yaqin, sebuah ukuran baru yang berpotensi merevolusi pemahaman dan pengelolaan kompleksitas model proses bisnis.
Pengantar makalah ini membuka pintu ke dalam dunia proses bisnis dengan memberikan definisi yang jelas tentang apa itu proses bisnis. Proses bisnis mengacu pada serangkaian aktivitas terorganisir dan saling berhubungan yang menghasilkan produk atau layanan tertentu. Proses bisnis terdiri dari serangkaian aktivitas terorganisir dan saling berhubungan yang menghasilkan produk atau layanan tertentu. Tanpa pemahaman komprehensif tentang proses bisnis, penerapan perbaikan atau pencapaian efisiensi yang diinginkan akan menjadi tantangan.
Selanjutnya, makalah ini mengenalkan konsep model proses bisnis sebagai representasi fungsi yang terkait dengan kegiatan bisnis. Model ini dapat berupa kumpulan peristiwa, kegiatan, dan arus kontrol yang membentuk landasan dari cara suatu organisasi beroperasi. Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, memiliki representasi yang tepat dari model proses bisnis menjadi sangat penting. Ini adalah panduan visual yang membantu organisasi dalam merancang, menganalisis, dan memahami bagaimana proses bisnis mereka berfungsi.
Salah satu konsep penting yang diperkenalkan dalam makalah ini adalah Struktur Kontrol Dasar (BCS). BCS adalah bagian dari Pola Alur Kerja (WP) yang membentuk model proses bisnis. Konsep ini menggambarkan cara berbagai elemen dalam proses tersebut saling berhubungan dan dikendalikan. Dengan memahami BCS, kita dapat melihat bagaimana proses bisnis berjalan dan bagaimana kita dapat mengukur kompleksitasnya.
Pentingnya mengukur kompleksitas model proses bisnis kemudian dijelaskan. Selain itu, makalah ini mengkaji model proses bisnis sebagai representasi fungsi yang terkait dengan aktivitas bisnis. Makalah ini mencatat bahwa kompleksitas ini dapat berhubungan dengan perubahan struktur, logika percabangan, jumlah cabang, loop, dan kedalaman dalam model proses bisnis. Oleh karena itu, memiliki metrik yang dapat mengukur kompleksitas ini adalah kunci untuk memahami dan mengelola proses bisnis dengan lebih baik.
Makalah ini kemudian membahas berbagai metrik yang telah diusulkan untuk mengukur kompleksitas model proses bisnis, termasuk Control Flow Complexity (CFC), Cognitive Weight (CW), Cross-Connectivity (CC), dan Cognitive Activity Depth Arc Control flow (CADAC). Meskipun metrik-metrik ini memiliki nilai, makalah ini menunjukkan bahwa rumus kompleksitas Yaqin yang diusulkan di dalamnya lebih komprehensif dan sensitif. Rumus ini mengambil tujuh parameter yang mencakup berbagai aspek dari model proses bisnis, sehingga memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kompleksitasnya.
Hal yang sangat menarik dalam makalah ini adalah penekanannya pada sensitivitas rumus kompleksitas Yaqin terhadap perubahan kecil dalam struktur model proses bisnis. Ini berarti bahwa rumus ini dapat mendeteksi bahkan perubahan kecil dalam proses bisnis yang mungkin tidak terlihat dengan metrik lain. Kemampuan ini adalah aspek yang sangat kuat dari rumus kompleksitas Yaqin, karena memungkinkan organisasi untuk lebih cepat mengidentifikasi potensi kemacetan, inefisiensi, atau risiko dalam proses mereka.
Implikasi praktis dari makalah ini juga sangat signifikan. Rumus kompleksitas Yaqin yang diusulkan memberikan organisasi alat yang lebih kuat untuk menganalisis dan memahami kompleksitas proses bisnis mereka. Dengan memahami tingkat kompleksitas, organisasi dapat menentukan area yang memerlukan perbaikan. Hal ini menunjukkan bahwa rumus ini mampu mendeteksi variasi kecil sekalipun dalam proses bisnis yang mungkin luput dari perhatian metrik lainnya. Ini adalah langkah penting menuju efisiensi dan kinerja yang lebih baik.
Selain itu, rumus kompleksitas Yaqin juga dapat diterapkan pada berbagai model proses bisnis. Akibatnya, organisasi dapat menggunakan rumus ini untuk mengevaluasi tingkat kompleksitas proses bisnis mereka yang beragam. Hal ini merupakan alat yang berharga bagi manajemen, yang memungkinkan mereka memprioritaskan bidang-bidang yang memerlukan perhatian guna mencapai peningkatan terbesar dalam efisiensi dan kualitas.
Salah satu aspek yang sangat penting adalah validasi rumus kompleksitas Yaqin menggunakan kerangka properti Weyuker. Validasi ini menunjukkan bahwa rumus ini adalah alat yang andal dan efektif untuk mengukur kompleksitas model proses bisnis. Dengan validasi ini, kita memiliki kepercayaan bahwa rumus kompleksitas Yaqin benar-benar dapat digunakan dalam praktik untuk mengelola kompleksitas dengan lebih baik.