Tingginya jumlah penduduk di Indonesia dan jarak antar masyarakat atau yang biasa kita sebut dengan kesenjangan sosial. Hal ini disebabkan karena perilaku tidak adil perilaku tidak adil terhadap seseorang di dalam bermasyarakat. Masalah kesenjangan sosial ini bisa terjadi karena beberapa faktor yaitu bisa karena kedudukan, pendidikan,pendapatan, dan faktor-faktor lain yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah karena kalau dibiarkan akan berdampak pada kehancuran negara ini sendiri.
Kesenjangan sosial kerap sekali menjadi permasalahan dalam kepemimpinan di lembaga, organisasi,partai,atau kumpulan sosial lainnya bahkan wilayah hukum sekalipun.Perkotaan adalah satuan pemukiman bukan pedesaan yang berperan didalam satuan wilayah pengembangan dan atau wilayah nasional sebagai simpul jasa,menurut pengamatan tertentu.
Kesenjangan tersebut seringkali dikaitkan dengan adanya suatu bentuk perbedaan yang sangat nyata serta dapat dilihat dalam segi keuangan masyarakat, seperti kekayaan harta. Terlebih untuk hal kesenjangan dalam bidang ekonomi. Sekarang ini sangat mudah dilihat dari adanya potensi serta peluang yang tidak sama dalam posisi sosial di masyarakat.
Dari kesenjangan antara kesejahteraan di perkotaan dengan kondisi di perdesaan.Berkaitan dengan Teori Marx tentang konflik antara borjuasi dan proletariat juga teramati di Indonesia. Kasus-kasus pergulatan buruh di berbagai industri, seperti pemogokan di pabrik garmen, menunjukkan ketidakpuasan terhadap kondisi kerja yang tidak adil, upah rendah dan perlakuan buruk dari manajemen. Selain aspek ekonomi, pemikiran Marx juga penting dalam bidang politik dan sosial. Misalnya, ketika pertumbuhan ekonomi tidak diimbangi dengan pemerataan, maka timbul ketegangan sosial dan tuntutan restrukturisasi sistem politik. Meskipun pemikiran Marx tidak secara langsung menerapkan model Marxis, namun mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pemahaman kesenjangan sosial.
Karl Marx, sosok yang mengubah wajah teori sosial, ekonomi dan politik dengan kontribusinya pada filsafat, terkenal dengan teorinya tentang materialisme sejarah, konflik kelas, dan kritik terhadap kapitalisme. Pandangannya yang luas memberikan pemahaman mendalam mengenai dinamika sosial penting saat ini, termasuk Indonesia.
Menurut teori materialisme sejarah
Marx, perkembangan masyarakat didorong oleh faktor ekonomi. Di Indonesia kita dapat melihat contoh konkritnya pada perubahan sosial akibat pertumbuhan ekonomi yang pesat, perubahan industri dan globalisasi yang mempengaruhi struktur sosial dan ekonomi. Karl Marx menekankan ketidakadilan sistem kapitalis. Indonesia menyaksikan dampak kesenjangan ekonomi yang sangat besar, dimana sebagian besar kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara sebagian besar penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H