Lihat ke Halaman Asli

Yan Uka

Bloger

Meludahi Kemarau

Diperbarui: 3 September 2018   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air ludah mendidih

Ketika diludihi ke tanah kemarau

Terlihat tanah perih

Air ludah pun dididih kemarau

Entah sampaikan kemarau berhentih

Tanah, pohon sudah terlihat letih

Hujan yang dinanti tak kunjung turun

Yang datang angin dari gurun

Kedatangan angin telah menyusutkan air

Angin juga telah menjaukan hujan

Otak telah kering perfikir

Ketika kemarau tak juga mau menyingkir

YUK 03092018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline