Lihat ke Halaman Asli

Yanuar Tia

Pemula | monggo mampir :) | ig: @yanuar_tia

Guantenge Cah Pak Ganjar Ngagem Blangkon

Diperbarui: 13 Mei 2020   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: olahan dgn berbagai sumber

Ternyata ilmu ekonomi saling berkaitan dengan ilmu budaya. Dalam ilmu ekonomi kita mengenal kebutuhan primer terbagi menjadi  sandang, pangan, dan papan. Secara perspektif budaya kebutuhan primer tersebut ternyata bisa menular menggerakkan roda perekonomian lokal dengan memamerkan keragaman budaya masing2 daerah.

Bahasan kali ini akan mengulik sedikit tentang sandang budaya. Sandang (read:pakaian) di Indonesia memiliki nilai historis yang tinggi dan mampu menonjolkan karakter kebudayaan itu sendiri. Sandang secara budaya bisa dikaitkan dengan pakaian adat tradisional karena memiliki fungsi yang sama sebagai pelindung tubuh. Pakaian adat yang memiliki nilai budaya tinggi bisa menggerakkan perekonomian apabila diproduksi secara massal yang akan menghasilkan tambahan pendapatan. Media promosinya juga cukup mudah karena pakaian adat bisa menembus semua strata sosial.

Sumber: olahan dgn berbagai sumber

Contohnya di jawa kita mengenal blangkon yang berfungsi sebagai penutup kepala. Sebagai perlengkapan pakaian tradisional blangkon bisa menunjukkan karakter dan menambah kewibawaan siapa yang memakainya. Blangkon bisa dikatakan sebagai penutup kepala yang luwes karena simpel ketika dipakai. Mulai dari presiden, gubernur, tokoh agama, artis, musisi dan lintas profesi lainnya begitu akrab menggunakan blangkon.
Paling utama memakai blangkon juga bisa meningkatkan level kegantengan seseorang. 

Lihatlah guantengnya Pak Ganjar Pranowo ketika mengenakan blangkon yang dikenakannya. Belum lagi kharisma Gus Miftah yang terlihat terang benderang saat memakai blangkon ketika berdakwah. Yang paling viral adalah pesona "njawani"  alm. Didi Kempot yang mampu mengerakkan sobat ambyar untuk berjoget saat mengenakan beskap lengkap dengan blangkonnya. Intinya mewujudkan kecintaan terhadap Indonesia dapat diwujudkan melalui rasa kecintaan terhadap budaya sendiri yang apabila ditekuni ternyata mampu menumbuhkan sinergi positif antara perspektif budaya dan ekonomi. (yts)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline