Nguri-Uri, Budaya di Tanah Kelahiran Boyolali

Lebaran memang sudah berlalu sekitar satu minggu. Euforia yang dirasakanpun sudah tidak semeriah saat hari pertama lebaran. Namun nampaknya keadaan seperti itu tidak berlaku di Boyolali.

Ya, di kampung halaman saya, hari ini suasananya kembali terasa hikmat dan kental dengan aroma kekeluargaan. Bukan apa-apa kami warga Boyolali sepakat untuk melaksanakan lebaran jilid 2 yang biasa disebut "bodo kupat" yang berarti Lebaran Ketupat. Kegiatan "bodo kupat" di kampung saya khususnya dirayakan dengan cara makan bersama di rumah sesepuh desa sembari membawa hidangan ketupat terbaik dari masing-masing rumah lengkap dengan sayurnya. 

Setelah warga berkumpul dilanjutkan dengan acara doa bersama. Doa selesai, maka warga akan berbondong-bondong membuka hidangan mereka masing-masing. Acara dilanjutkan dengan makan bersama sembari icip-icip ketupat buatan tetangga lain. 

Suasana kekeluargaan begitu terasa karena ada begitu banyak canda yang dihadirkan disana. Dan jangan khawatir di masing-masing rumah masih menyediakan ketupat bagi tamu yang ingin berkunjung, lengkap sudah kemewahan ketupat hari ini.

Budaya lokal memang selalu indah untuk dilestarikan, dan selalu  ada nilai positif yang bisa kita renungi bersama, salah satunya tentang hakikat kita sebagai makhluk sosial untuk saling berinteraksi menyambung tali silaturahmi.

Nah bagi kamu yang ingin merasakan sajian ketupat dihari yang tepat tak ada salahnya berkunjung kesini. Selamat lebaran ketupat ya hehehe.