Lihat ke Halaman Asli

Reproduksi Budaya dalam Pentas Kesenian di M Bloc Space

Diperbarui: 4 Juli 2021   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi turut mengembangkan industri kreatif, hingga menjadi salah satu sektor industri andalan Indonesia, seperti kuliner, fashion, tv dan radio, music, fotografi, seni pertunjukan, seni rupa, dan design komunikasi visual. 

Di Indonesia, sektor ekonomi kreatif telah berkembang pesat. Pada 2017 misalnya, sektor ini menyumbang Rp 990 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17,4 persen dan tahun ini diproyeksikan menyumbang PDB sebesar Rp 1.041 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18,2 persen (Murti Ali Lingga, 2019). 

Salah satu hal yang sangat dirasakan dari adanya perkembangan industri kreatif adalah menjamurnya ruang kreatif,yang terdiri dari  co-working space, dan paket meeting hotel Jakarta dengan harga yang sangat terjangkau di kota-kota besar Indonesia. Salah satu ruang kreatif tersebut adalah M Bloc Space.

M Bloc Space merupakan salah satu ruang kreatif yang menjadi tren di Jakarta selatan sejak akhir tahun 2019. M Bloc Space menggunakan bangunan bersejarah yang sudah lama tidak digunakan. Gedung yang sempat digunakan sebagai tempat Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri ini disulap menjadi tempat yang unik, memiliki nilai sejarah, dan instagramable. 

Hal ini terjadi karna pihak yang menggagas M Bloc Space ini sendiri membuat ruang public kekinian dan ramah disabilitas. Ide-ide tersebut menjadikan semua kalangan masyarakat dapat menikmati sebuah karya yang disuguhkan untuk mereka tanpa kendala apapun. Antusiasme masyarakat akan M Bloc Space sudah terbentuk sejak tempat itu diresmikan.

Selain digunakan sebagai tempat nongkrong dan tempat makan, M Bloc Space berperan sebagai arena bagi para seniman-seniman untuk menuangkan kreatifitasnya. M Bloc Space menyediakan beragam kafe dan restoran untuk pengunjung yang ingin sekadar makan dan nongkrong-nongkrong, live music untuk hiburan pengunjung, tempat jual beli produk industry kreatif, dan coworking space. Tidak hanya itu, meski cenderung outdoor, M Bloc Space mulai kerap dijadikan salah satu pilihan lokasi untuk pelaksanaan meeting antar rekan bisnis. M Bloc Space juga menyediakan fasilitas untuk para penyandang disabilitas, seperti kursi roda, dan kamar mandi khusus penyandang disabilitas (accessible toilet).

Ditengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini, melahirkan hobi atau tren yang ramai dibicarakan di berbagai media, seperti dalgona coffee, bersepeda, hingga online concert. Pandemi ini sangat menyebabkan kebuntuan terhadap sektor industry kreatif, salah satunya dirasakan oleh para musisi. Hal ini membuat para musisi dipaksa berfikir dan berperilaku kreatif. Pihak dari M Bloc Space mengusung ide berupa online concert yang berlangsung di berbagai media sosial dari M Bloc Space, yaitu Facebookdan Youtube. Masih ada beberapa kegiatan kesenian yang dilakukan di M Bloc Space itu sendiri seperti pameran seni rupa.

Pierre Bourdieu (2012) mengembangkan konsep habitus dan arena yang ditopang oleh kapital dan strategi. Formula relasi antara individu dan struktur dengan relasi-relasi yang dikonstruksikan antara habitus dan arena yaitu (Habitus x Kapital) + Arena = Praksis. Dalam hal ini, M Bloc Space berperan sebagai wadah dalam menciptakan budaya.

 Apabila ditinjau menggunakan teori dari Pierre Bourdieu (2012), mengenai konsep habitus dan arena, M Bloc Space sebagai arena atau ranah yang lebih sebagai jaringan relasi antarposisi subjektif di dalamnya. Arena juga dapat didefinisikan sebagai pasar kompetitif yang didalamnya terdapat berbagai modal, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun kultural. 

Dapat disimpulkan, arena merupakan tempat bertemunya antara habitus dan kapital yang dimana adalah proses terjadinya praksis kultural yang dalam hal ini adalah musik. Habitus merupakan kebiasaan yang melekat pada diri seseorang dalam bentuk kapasitas terlatih dan cenderung mengarah untuk berfikir, merasa dan kemudian mengajak untuk bertindak. Dalam hal ini musisi-musisi yang hadir dan tampil di M Bloc Space merupakan contoh pelaku dari reproduksi budaya yang memiliki habitus tersendiri. 

Dalam penampilan seni music ini, perbedaan habitus juga dapat menimbulkan kreativitas, pemikiran, persepsi, serta Tindakan yang menjadikan ciri khas dalam produksi budaya antar pelaku. Kebebasan dalam berkarya disertakan dengan kreatifitas dan habitus yang berbeda memunculkan berbagai jenis musisi yang tampil di M Bloc Space dengan ciri khasnya masing-masing dalam memunculkan produk budaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline