Lihat ke Halaman Asli

Kondisikan Stres

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stres merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para pekerja. Dimana hal ini menjadi sandungan bagi pekerja untuk dapat berkembang dan tumbuh dalam pekerjaannya. Adapun 3 faktor penyebab stress ialah:

1.Kepentingan

Berkaitan dengan seberapa pentingnya suatu peristiwa bagi individu. Seperti saat mengalami penurunan jabatan, seberapa individu menanggapi dan melihat hal tersebut penting. Semakin stress yang dialami, sehingga menutup diri dengan adanya kemungkinan tawaran untuk jabatan yang lebih baik alagi atau adanya penerimaan kerja yang lain dengan posisi jabatan yang sseperti dulu.

2.Ketidakpastian

Berkaitan dengan issue yang tidak pasti. Seperti adanya wacana bahwa perusahaan akan mengadakan PHK besar-besaran, sehingga membuat para pekerjanya menjadi was-was dalam menunggu keputusan apakah hal tersebut benar atau tidak.

3.Durasi

Adanya tekanan yang berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu. Semakin lama seseorang mengalami stressor semakin kronis stress yang dideritanya.

Stresor adalah hal yang membuat seseorang mengalami stress. Sumber stressor dapat  dibagi menjadi 3, invidu itu sendiri, kelompok dan organisasi. Dalam menghadapi stress, seseorang membutuhkan penilaian kognitif untuk menanggulanginya, selain kesadaran diri dan motivasi untuk keluar dari masalah. Untuk  itu ada 2 cara dalam menghadapi stress

-Problem coping stress

Usaha kognitif dan perilaku secara terus-menerus untuk mengelola sesuatu dari dalam maupun luar individu tersebut yang membuat stress dan berfokus pada masalah yang dihadapi.

-Emotion coping stress

Usaha yang sama dilakukan pada problem coping stress namun disini berfokus pada emosi individu itu sendiri. Dengan mendapat dukungan, simpati, pengingkaran atau penerimaan pada masalah dan sebagainya.

Akibat atau hasil dari stress itu sendiri, bisa berdampak bagi individu dan organisasi yang menaunginya. Dapat terlihat dari kognisi, perilaku dan fisiologi individunya serta konsekuensi yang akan didapat oleh organisasi tersebut seperti, kinerja pekerja yang menurun, motivasi hilang, tidak professional dalam menjalankan pekerjaannya, produktiitas menurun, dll. Maka dibutuhkan moderator stress dalam individu pekerja, bisa dari kepribadiannya, pola perilaku A, dan dukungan sosial. Selain itu baik pekerja atau organisasi itu sendiri juga perlu mencegah dan membuat manajemen stress sebagai langkah awal dalam untuk mengantisipasi bila sautu saat ada dalam keadaan stress tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline