Lihat ke Halaman Asli

Lubang Resapan Biopori: Solusi Kekeringan yang Melanda Negeri

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kekeringan merupakan salah satu fakta kekejaman perubahan iklim yang terjadi belakangan ini. Musim panas yang ekstrem dan cukup panjang menyebabkan cadangan air bawah tanah mengalami kekeringan. Hal ini lebih disebabkan karena tingginya laju evapotranspirasi yang tidak diiringi dengan presipitasi yang terjadi. Akan tetapi, faktor yang lebih menentukan bencana kekeringan yang terjadi di beberapa daerah adalah karena hilangnya daerah resapan air hujan karena penggunaan lahan yang tidak sesuai pada peruntukkannya. Sudah banyak lahan-lahan pertanian hingga hutan lindung yang diubah menjadi pabrik dan pemukiman sehingga menghilangkan potensi tanah untuk menampung dan menyimpan air.

Lubang resapan biopori adalah lubang yang dibuat pada tanah dengan kedalaman 1 meter dan diameter 10 cm yang berfungsi sebagai tempat resapan air hujan ataupun air buangan lainnya sehingga dapat mengisi cadangan air bawah tanah. Konsep ini dicetuskan oleh Dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB, Ir. Kamir R. Barata, M.Sc. yang beranggapan bahwa dengan adanya lubang tersebut dapat meningkatkan aktivitas organisme tanah, seperti cacing dan rayap, yang selanjutnya dapat meningkatkan porositas tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air.

Biopori merupakan suatu teknologi yang praktis, mudah, dan ramah lingkungan. Kita hanya membutuhkan bor biopori dan sampah organik untuk membuatnya. Pertama-tama kita lubangi tanah dengan bor biopori sampai kedalaman 100 cm. Kemudian masukkan sampah organik ke dalam lubang tersebut hingga seluruh lubang terisi penuh oleh tanah. Agar lubang tidak rusak dan menutup kembali, pada bagian atas lubang diberikan paralon lalu disemen agar mulut lubang tidak tertutup. Lakukan pengisiian bahan organik secara berkala agar lubang resapan biopori dapat efektif dalam memanen air hujan yang jatuh ke tanah. Tambahkan pula alur-alur air di sekitar lubang agar air dapat langsung mengarah masuk ke lubang sehingga tidak ada air yang terbuang.

Apa manfaat dari biopori? Biopori sangat bermanfaat dalam menyuplai ketersediaan air tanah. Dengan adanya biopori, laju infiltrasi air ke tanah berjalan cepat dan kemampuan tanah dalam meretensi air juga meningkat. Dapat kita ambil contoh, jika bogor memiliki intentitas hujan sekitar 4.300 mm/tahun, apabila hujan yang turun kita manfaatkan dengan baik dengan lubang biopori maka dengan luasan tanah 1 ha saja kita dapat menampung air hingga volume 43.000.000 liter air per tahunnya yang cukup untuk konsumsi rumah tangga di Jabodetabek selama setahun. Biopori juga merupakan teknologi yang murah dan ramah lingkungan. Dengan adanya biopori, kita dapat mempercepat dekomposisi limbah organik dengan memasukkan limbah tersebut ke dalam lubang sehingga tidak merusak lingkungan. Selain itu, biopori merupakan teknologi yang murah karena hanya membutuhkan bahan dari sampah organik yang mudah kita temukan. Oleh karena itu, dengan biopori kita dapat belajar sambil menyimpan tabungan dalam bentuk air ke dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline