Lihat ke Halaman Asli

Kania Hardiyanti

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

In Bloom

Diperbarui: 18 Juli 2022   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Waktu yang salah? Atau pertemuan kita yang salah? Tidak keduanya. Tidak ada yang salah dengan sebuah pertemuan. Aku yakin pertemuan kita bukan sebuah kebetulan. Perpisahanmu dengannya adalah agar pertemuan kita terjadi. Aku mengira pertemuan kita ditakdirkan oleh tuhan. Agar kita tidak sakit sendiri. Agar kelak nanti kita saling mengobati.

Lantas apa yang salah dengan semua ini? mungkin aku yang salah. Terlalu bergantung tinggi pada sebuah harapan dan hal-hal yang aku sendiri tidak mempunyai kendali atas semua itu.

"Aku gak mau gimana-gimana. takut kamu salah mengartikan kebaikan aku." Begitu katamu saat terakhir kali kita bertemu.

Lantas apa arti dari dari pertemuan-pertemuan ini? Apakah hanya pertemuan yang bersifat semu? Apakah aku hanya seseorang yang benar-benar dianggap teman? Apakah aku seorang penghibur yang dibutuhkan ketika kamu merasa kesepian? Apakah aku sebuah klinik pengobatan? Dimana orang yang terluka datang kepadaku lalu aku siap mengobati dan menampung luka orang lain. 

Sejujurnya, aku tidak suka memainkan perasaan. Begitupun sebaliknya. Aku tidak suka perasaan ku dimainkan. Mungkin lain kali, sebelum melangkah lebih jauh mungkin aku itu harus sadar diri. Aku harus yakin bahwa kita adalah dua orang yang saling melengkapi. Saat aku sudah sudah terlanjur merawat perasaan, kamu malah pergi meninggalkan sebuah tanda tanya.

Ahhh.. sialan. Hidup macam apa ini? Setiap kali aku jatuh cinta, aku selalu kebagian jatuhnya saja. Aku sadar, ternyata aku memang berbakat dalam memilih orang yang salah.

Aku mempunyai keinginan untuk membuat perpisahan sebaik mungkin. Tenang saja. Aku tidak akan membencimu. Aku hanya ingin kembali ke awal, sebelum kita saling kenal. Dan mulai sekarang aku, hati dan perasaan sepakat untuk bersikap sewajarnya saja dalam setiap hal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline