Lihat ke Halaman Asli

Yanti Mardiyanti

Always Fositive Thinking

Perkembangan Bahasa Arab dan Implementasinya di Era Milenial

Diperbarui: 18 Maret 2022   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Arab merupakan bahasa semantik yang berasal dari wilayah Arab Saudi. Jika dilihat dari peranannya, bahasa Arab memiliki kedudukan yang sama dengan peranan bahasa latin di Benua Eropa, yakni sebagai penyumbang kosakata dalam bahasa lain.

Proses penyebaran Bahasa Arab tidak terlepas dari berkembangnya agama Islam dengan sumber ajarannya berasal dari AlQuran dan Sunah yang notabene menggunakan bahasa Arab. Oleh karena itu, bagi seorang muslim mempelajari bahasa Arab adalah hal yang penting guna membentuk serta meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman ajaran islam.

Pada era milenial ini, perhatian masyarakat terhadap bahasa Arab belum sebanding dengan perhatian mereka terhadap bahasa asing seperti bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang. Padahal bahasa Arab merupakan bahasa resmi ketiga di dunia yang tidak hanya dapat dipelajari untuk memahami hukum-hukum agama Islam semata. Lebih jauh dari itu, bahasa Arab berfungsi untuk mempelajari ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, dan budaya. Sehingga dengan mempelajarinya dapat menjadi satu kebanggaan, apalagi bila dapat mempergunakannya secara aktif (berbicara) maupun pasif (memahami kitab-kitab berbahasa Arab).

Menurut Abdul Mu'in dalam buku Analisis Kontrastif Bahasa Arab Dan Bahasa Indonesia, mempelajari bahasa Arab memiliki dua alasan. Pertama, karena ia merupakan bahasa komunikasi yang harus di pelajari jika ingin bisa bergaul dengan orang-orang yang memakai bahasa tersebut. Kedua, karena ia merupakan bahasa agama yang mengharuskan pemeluknya untuk menyempurnakan ibadahnya karena bahasa kitab sucinya berbahasa Arab.

Di era milenial ini, arti pentingnya belajar bagi para pelajar merupakan hal yang vital, karena mereka tidak lagi dituntut untuk belajar secara pasif, hanya mendengarkan atau menerima materi yang disampaikan oleh guru. Namun, para pelajar dituntut untuk aktif menunjukkan kemampuannya. Sebagian pelajar masih menganggap sulit meningkatkan kemampuan belajar bahasa Arab, sehingga para pakar bahasa Arab berpikir dan memberikan solusi alternatif bagaimana cara pengajaran bahasa Arab yang tepat, baik itu dilingkungan sekolah, pesantren maupun perguruan tinggi. Oleh karena itu, sekarang sudah banyak kursus online maupun offline yang menawarkan segala fasilitas yang bisa menghantarkan pada mahirnya berbahasa Arab secara aktif ataupun pasif.

Bahasa Arab terbagi atas dua bagian, yaitu bahasa Arab Fushah dan Amiyah. Bahasa Arab Fushah bisa dikatakan sebagai bahasa yang fasih atau baku dengan menggunakan kaidah yang biasa digunakan di sekolah, universitas, media, suatu acara dan lainnya. Sedangkan bahasa Amiyah adalah bahasa yang digunakan sehari-hari dan tidak menggunakan kaidah. Bahasa Arab Fushah ataupun Amiyah memiliki kedudukan yang sama penting. Bahasa Arab Fushah digunakan dalam kegiatan sosial yang formal serta untuk mengkaji hukum-hukum agama melalui kitab-kitab yang menggunakan bahasa Arab. Sedangkan bahasa Amiyah di perlukan untuk berkomunikasi dengan masyarakat pada umumnya.

Sumber: Venta Risk/Pixabay 

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh sekitar dua ratus juta umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh sekitar dua puluh negara di dunia, sehingga bahasa Arab mengalami perkembangan pesat yang akhirnya terbentuk ahli bahasa Arab dan menghasilkan alumni yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif untuk berkomunikasi. Dengan demikian jelas bahwa bahasa Arab bukan hanya alat melainkan juga perlu dipelajari dari segi kebahasaannya pula.

Para ahli bahasa Arab di Indonesia mengajarkan bahasa Arab melalui metode terbaru dan paling sesuai sehingga mudah dipelajari juga sebagai tujuan belajar layaknya bahasa Asing lain seperti bahasa Inggris yang diwujudkan dan dilaksanakan dibeberapa madrasah seperti Darussalam Ponorogo, Indonesia.

Pengajaran bahasa Arab di Indonesia memiliki dua tujuan, yaitu pertama, sebagai alat untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan Islam. Kedua, sebagai tujuan belajar untuk membentuk tenaga-tenaga ahli bahasa Arab atau lulusan yang mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif dalam berkomunikasi dalam berbagai keperluan yang secara otomatis mengetahui tentang kaidah-kaidah bahasa Arab serta keterampilan berbahasa Arab yang meliputi keterampilan istima' (mendengar), kalam (berbicara), qiraah (membaca) dan kitabah (menulis).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline