Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Gerakan Peduli Tetangga Mendukung Kampar Zero Drop Out

Diperbarui: 28 Februari 2023   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Koordinasi Tim Percepatan Desa Pendidikan dan UPT P2TP2A Kampar bersama Kepala Desa Kuapan dan Rahmat

Desa Kuapan Kecamatan Tambang berpenduduk lebih dari 3.850 orang, namun baru dua Anak Tidak/Putus Sekolah (ATS/APS) yang masuk dalam daftar. PJ Bupati Kampar, Dr.H. Kamsol, M.M menugaskan Tim Percepatan Desa Pendidikan untuk menindaklanjuti laporan APS dari Rahmat.

"Ibu yang membawa pulang paksa anak dengan gizi buruk dari RSUD juga dilaporkan oleh Rahmat. Menurut laporan yang kami terima, berat badan anak yang kita temui kemarin turun lagi jadi 4,7 Kg. Ternyata kemarin beratnya 4,9 Kg, "kata Linda, Kepala UPT P2TP2A Kampar. 

Hot Martua Pasaribu, Ranti, dan Yanti Kerlip dari Tim Percepatan Desa Pendidikan bersama Psikolog dan staf UPT P2TP2A Kampar memutuskan pergi beriringan selepas makan siang ke kantor Desa Kuapan. Rahmat membawa kami ke ruang kepala desa Kuapan.

"Para pemuda Desa Kuapan dan Pulau Birandang tempat tinggal saya langsung melaksanakan gesa Gerakan Peduli Tetangga yang diluncurkan oleh PJ Bupati Kampar pada HUT Kampar, 6 Februari lalu. Anak ini sudah lama kecanduan menghirup bensin motor. Ia putus sekolah di kelas 3. Ibunya bekerja mencari kelapa bersama ayah sambungnya,"Rahmat menjelaskan kembali laporan yang disampaikan kepada PJ Bupati Kampar.

"Sampai saat ini, kami baru menerima laporan 2 ATS/APS di Desa Kuapan Kemungkinan anak ini belum masuk dalam daftar. Jika merujuk pada APM SMA/SMK/MA Kampar, maka sekitar 35% warga usia 16-21 tahun Kampar kemungkinan ATS/APS. Pak Wali mungkin dapat menemukenali ATS/APS dari formulir yang diisi warga terkait SdG's Desa dan data miskin ekstrem dari P3KE Bappeda Kampar, "kata YantiKerlip. 

Wali Desa Kuapan, Lismanur langsung membuka berkas-berkas di meja kerjanya dan mengajak Tim Percepatan Desa Pendidikan bertemu Sekretaris Desa dan staf yang mengurus pembaharuan DTKS. "Data yang dilaporkan petugas lapangan KB juga memuat ATS/APS. Ibu bisa menghubungi petugasnya, " imbuh Linda sambil menghubungi PL KB Kecamatan Tambang. 

Sekdes Kuapan menunjukkan berkas-berkas yang diminta Tim Percepatan Desa Pendidikan. Ternyata hanya 1 berkas yang diisi lengkap. "Ibu saksikan sendiri jika berkas-berkas tersebut tidak banyak membantu karena warga tidak mengisi lengkap. Kami membutuhkan waktu sampai minggu depan untuk meminta data ATS/APS dari para ketua RT,"ujar Sekdes Kuapan. Tentu saja komitmen ini disambut baik oleh Hot Martua dan tim.

Terlepas dari fakta yang ada, Yanti Kerlip dan tim menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dari PJ Bupati Kampar kepada pemuda Desa Kuapan dan Pulau Birandang terutama Rahmat yang menggiatkan Gerakan Peduli Tetangga dan melaporkan temuannya langsung.

Dokpri Hot Martua, dan Ranti (Tim Percepatan Desa Pendidikan),  Rahmat, Linda dan tim (UPT P2TP2A) bersama orangtua APS di Desa Kuapan

Hot Martua dan Ranti membantu Linda menangani APS yang kecanduan menghirup bensin dan sudah terbiasa merokok. Keduanya berhasil mendekati APS, memandikan dan mengajaknya berkeliling kampung bersama Psikolog dan Linda. Orangtua APS menyambut baik gagasan Tim Percepatan Desa Pendidikan untuk memasukkan putra sulung mereka ke pondok pesantren setelah menyelesaikan rehabilitasi yang disiapkan UPT P2TP2A dan mitra.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline