Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kempppa) melaksanakan Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) setiap tahun.
Dinas terkait di Kabupaten/Kota dan Provinsi berupaya melengkapi capaian setiap klaster Gugus Tugas KLA masing-masing. Anak merupakan urusan wajib nomor 2 dalam indikator kinerja pemerintah daerah. Pemimpin yang benar-benar berkomitmen sangat dibutuhkan untuk menegakkan Sistem Perlindungan Anak di daerah.
Anak-anak Kampar beruntung memiliki sosok pemimpin yang peduli anak. Pada 2021, Kabupaten Kampar meraih kategori KLA Madya. Peralihan kepemimpinan kepada PJ. Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M bertepatan dengan proses evaluasi KLA. Hasil verifikasi menunjukkan penurunan nilai yang sangat signifikan. Kepala bidang perlindungan anak (Kabidpa) Satiti Rahayu sampai tunggang langgang memastikan Kampar tidak turun peringkat pada 2022.
9 Indikator Kunci
Pemerintah dan masyarakat Kampar termasuk anak sebenarnya memiliki beraneka ragam inovasi yang terbukti efektif mendukung Kampar meraih kategori Madya dalam evaluasi KLA 2021. Namun inventarisasi inovasi kegiatan ini belum berjalan mulus. Tidak mengherankan jika Satiti benar-benar khawatir Kampar akan turun peringkat pada evaluasi KLA 2022.
Inovasi dari Dinas Kesehatan terkait cegah stunting seperti Debum Ceting, Asyiek Ceting, BIAN juga kabar gembira Kampar meraih peringkat nomor 2 cegah stunting yang diumumkan di Makassar.
Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) sudah membangun 71 Pustaka Desa dan menggiatkan Geliat Kamu serta membuka TP BIS dengan tagar Literasi untuk Kesejahteraan. Gerakan 6R oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Gemilang dari Forum Anak Kampar adalah ragam inovasi yang luar biasa.
PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M. sudah menyatakan kesiapannya untuk mengejar kategori Utama pada evaluasi KLA tahun depan.
Belajar dari aplikasi Mesra Bertuah Kabupaten Deli Serdang dan Valas Kota Semarang, kesesuaian pengisian inovasi kegiatan yang mendukung KLA dari OPD di setiap klaster membutuhkan aplikasi khusus. Setiap OPD melengkapi informasi mengenai inovasi kegiatan berdasarkan 9 indikator kunci berikut:
1. Adanya peraturan/kebijakan daerah tentang KLA