Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Pelembagaan Rumah Kerlip Beriman di Pustaka Desa Menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Diperbarui: 4 Juli 2022   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Dinas Kominfo Kampar  Deswita Kamsol, Bunda Literasi Kampar menanam Kelulut di Batu Sanggan.

Program Ocu Mapan Gadih Ancak saya dengar dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Cokroaminoto pada saat menunggu kehadiran PJ. Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M hadir dalam pencanangan Bulan Akshara Beriman di Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip).  

Ocu Mapan adalah akronim dari Optimalisasi Cara Untuk Meningkatkan Mandiri Pangan (Ocu Mapan). "Gadih Ancak Ocu Mapan merupakan kolaborasi antara kami dengan dinas kesehatan. Ocu Mapan terbukti dapat  diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah pandemi Covid-19 sedangkan Gadih Ancak  adalah sebutan kami terhadap gadis cantik usia siap menikah,"ujar Cokroaminoto. 

Inovasi Ocu Mapan Gadih Ancak perlu diperluas dalam konteks SDG's Desa terutama di desa-desa tertinggal dan sangat tertinggal. Pelembagaan Rumah Kerlip Beriman di Pustaka Desa mulai dari 9 desa tertinggal menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak diharapkan dapat mempercepat upaya pemerintah kabupaten Kampar untuk mencapai target SDG's kelima, yakni kesetaraan gender.

Ada lima mandat Presiden kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam menuntaskan permasalahan perempuan dan anak pada 2024.  yakni:

1.  Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan; 

2.  Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak; 

3. Penurunan kekerasan pada perempuan dan anak; 

4. Penurunan pekerja anak dan; 

5. Pencegahan perkawinan anak,

Bunda Literasi Kampar, Deswita Kamsol menunjukkan komitmen yang tinggi untuk membina 8 kegiatan utama aktifkan Rumah Kerlip Beriman. Enam literasi dasar yang perlu dikuasai oleh keluarga, antara lain: literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya dan literasi finansial mulai dikenalkan oleh Deswita Kamsol 2 hari setelah dikukuhkan sebagai Bunda Literasi. Deswita tidak hanya menyerahkan wakaf buku Ensiklopedia Lintas Sejarah Indonesia (ELSI), tapi juga menyiapkan door prize untuk anak-anak.

Forum Anak Kampar (Fakar) hadir sebagai pelopor percepatan pembangunan desa ramah perempuan dan peduli anak di desa-desa.  tertinggal. Bunda Fakar, Satiti bersama fasilitator dan pengurus Fakar melakukan sosialisasi hak anak dengan cara sederhana dan menyenangkan. 

Tepuk Hak Anak

Hak Hidup

Tumbuh Kembang

Perlindungan

Partisipasi

Yes

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline