Bekerja bersama Kepala OPD yang energik dan ramah melahirkan beragam nama baru menandai inovasi yang lahir dari hasrat untuk memberikan pelayanan terbaik. Nurhasani, kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip) Kabupaten Kampar langsung melakukan gesa. Rambu-rambu evakuasi dipasang, pojok gembira disiapkan, jalan khusus bagi pengguna kursi roda lengkap dengan railing stainless terpasang cantik di bagian kiri teras perpustakaan. Penanda sirkulasi baca, ruang menyusui,ruang baca anak sampai perbaikan ruang di lantai 2 pun dilakukan ASN senior yang luar biasa ini.
Pj. Bupati Kampar menghubungkan saya dengan perempuan energik dan ramah ini sesaat setelah mendarat di Pekanbaru. Insiatif Bulan Akshara Beriman mulai dari Hari Keluarga sampai Hari Anak mengintegrasikan aksi-aksi seribu hari pertama kehidupan anak, kesehatan reproduksi remaja, menuju Satuan Pendidikan Ramah Anak, gerakan 6 R, pengasuhan ramah anak, penyuluhan keluarga tangguh bencana, bimbingan pra nikah, dan peningkatan produktivitas pemuda dan perempuan.
Tujuan utama Bulan Akshara Beriman adalah memperkuat gotong royong dalam percepatan pembangunan dari daerah tertinggal. Semuanya mulai dengan membangun kesadaran literasi di keluarga, komunitas, instansi, sekolah,dan masyarakat. Nurhasani langsung menandai giat dengan pengukuhan Bunda Literasi oleh PJ. Bupati Kampar. Pendekatannya yang khas membuat seluruh kepala bidang dan pustakawan bergegas menyiapkan pencanangan Bulan Akshara Beriman di halaman kantor mereka.
Selama persiapan kegiatan, Nurhasani menunjukkan hasil Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Dispursip sudah mendirikan 71 Pustaka Desa, menggiatkan Geliatkamu yang sudah berkolaborasi dengan Gemilang nya Fakar, Wakaf Buku, Gerbangku. Hari ini, Dispursip melatih peserta didik SD bersama Lingkar Pena. Saat berpamitan kemarin, saya mengajak Nurhasani untuk memastikan kolaborasi dengan Fakar, Kabid PA, dan Diskominfo dalam upaya meningkatkan perpustakaan sebagai Pusat Informasi Sahabat Anak (Pisa). Ia juga setuju untuk memanfaatkan ruang di lantai dua sebagai bilik mesra, tempat anak dan perempuan curhat.
Rintisan Rumah Kerlip Beriman di desa tertinggal oleh Bunda Literasi, Deswita Kamsol mendapat dukungan penuh Fakar, DPPPKBP3A, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dispursip, Diskominfo, BPBD, Pokja Paud, Disdikbudpora, Kantor Kemenag,Setda Kab Kampar, Dinas PMD, Dinas Sosial, Camat, Kepala Desa, TP PKK, Darma Wanita Persatuan, dunia usaha dan industri, jurnalis, tokoh adat dan masyarakat. Semuanya demi kepentingan terbaik anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H