Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Kebiasaan Menciptakan Kemerdekaan

Diperbarui: 26 Mei 2022   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beragam episode Merdeka Belajar terus meluncur menandai babak baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mas Menteri Nadiem menjadikan Kemdikbudristek lokomotif yang membawa anak-anak bangsa menjadi Profil Pelajar Pancasila sejati. Ribuan bahkan jutaan guru dan pendidik bergegas masuk dalam barisan penggerak perubahan ini. 

Bagaimana dengan Anda?  Apa yang bisa kita lakukan agar tidak kehilangan momentum untuk meng-Indonesia ?

James Clear dalam bukunya Atomic Habits menegaskan bahwa kebiasaan mengurangi beban kognitif dan membebaskan kapasitas mental sehingga kita dapat mengalokasikan perhatian pada tugas-tugas lain. Ia membantah dikotomi yang keliru yang membuat banyak orang harus memilih antara membangun kebiasaan dan meraih kebebasan. 

Tanpa kebiasaan belajar yang baik, kita akan selalu merasa tertinggal. Jatah kebebasan kita akan terus tergerus jika kita harus selalu dipaksa melakukan kegiatan sehari-hari yang sangat sederhana, seperti kapan aku harus bangun, makan, olahraga, membayar tagihan. Manusia akan berpikir bebas menghadapi tantangan-tantangan baru ketika hal-hal mendasar dalam kehidupan sehari-hari sudah tertangani dengan baik. Tingkat aktivitas otak kita akan berkurang manakala kebiasaan sudah terbentuk.

Merujuk pada buku tersebut, ada empat pertanyaan kunci ini yang perlu dijawab ketika kita ingin mengubah perilaku

1. Bagaimana saya dapat menjadikannya terlihat?

2. Bagaimana saya dapat menjadikannya menarik?

3. Bagaimana saya dapat menjadikannya mudah?

4. Bagaimana saya dapat menjadikannya memuaskan.

Sebelum menjawab keempat pertanyaan tersebut, James Clear menuntun kita untuk fokus pada sosok atau identitas baru yang ingin kita raih dalam jangka waktu tertentu.  Motivasi saja tidak cukup. Kebiasaan baru tersebut harus sesuatu yang menjadi bagian dari identitas. Kita juga  perlu terus menerus menekankan aspek-aspek baru yang efektif mendukung identitas tersebut. 

Secara harfiah, identitas berarti "ada yang diulang". jika kita ingin memperkuat identitas maka lakukan perilaku yang mendukung identitas tersebut berulangkali hingga menjadi kebiasaan. Setiap kebiasaan kecil dapat mengubah identitas kita secara bermakna dan membuat kita percaya mampu meraihnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline