Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Seri Diskusi Pendidikan Disambut Antusias

Diperbarui: 14 April 2020   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juru Bahasa Isyarat dalam Seri Diskusi Pendidikan | dokpri

Teman-teman semua, rekaman audio dari diskusi pagi ini bersama Dr. M. Hasbi, Diektur PAUD, Kemendikbud, Dr. Ahmad Umar, Direktur KSKK Madrasah, Kemenag, Ibu Farida Yusuf Ketua Umum PP IGTKI PGRI, Prof. Netty Herawati, Ketua Umum PP HIMPAUDI, dan Kas Seto Mulyadi sudah dapat diakses di sini.

Pesan dari Mbak Titi Moektijasih penggagas dan fasilitator seri Diskusi Pendidikan ini kami terima di wag sesaat setelah kegiatan yang diikuti 379 peserta ditutup. "masih anget keluar dari oven itu Mbak 😁,"ujar pendiri Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) ini. Setiap pagi wag yang kami ikuti bersama selalu menerima pesan rutin tentang jadwal diskusi dan konferensi pers yang dibagikan perempuan sigap ini. Sebagai mantan penyintas gempa bumi tsunami, Mbak Titi benar-benar tangguh. 

"Assalamualaikum Yanti, saya pingin kita bikin virtual diskusi bidang pendidikan. Temanya: COVID-19: tantangan dan kesempatan memajukan pendidikan Indonesia  (ini sehubungan dengan penggunaan virtual meeting yang meluas, tanpa batas sampai ke akar rumput dan sangat bermanfaat untuk kemajuan Indonesia). Pingin ngajak Menteri Pendidikan. gimana menurut pendapatmu? Soalnya saya nunggu meeting virtual klaster/sektor pendidikan kok engga pernah ada. Alih-alih klaster, saya pikir, lebih baik kita bicara lebih luas dalam bidang pendidikan. Saya telpon boleh enggak?"

Pesan di atas saya terima pada 3 April 2020. Jamjam, saya, dan Mbak Titi pun membahas rencana diskusi pendidikan yang melibatkan multipihak pada malam hari itu juga. Dan diskusi seri pertama  terlaksana pada Senin, 6 April 2020. Sekitar 183 peserta mengikuti diskusi perdana tersebut dengan antusias. 

Kehadiran Najeela Shihab dari sekolah.mu,  Pak Yusra, Direktur Pengembangan SDM Kemendespdtt, Bu Elvi Hendrani, Asdep Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan Kempppa, ibu Miska Geswari, Sekretaris DP3A Kab Deli Serdang, inovator MeSRA Bertuah dan fasilitator SRA di Sumatera Utara menjawab berbagai tantangan dan peluang di bidang pendidikan pada masa darurat COVID19. Jamjam sebagai tenaga ahli di Seknas SPAB menyampaikan informasi terkini terkait pendidikan di masa darurat COViD19. Saya menyampaikan arti penting pendidikan keluarga yang mendorong Orangtua (mau) Belajar memahami suara anak, merebut kembali hak prerogratifnya sebagai pendidik pertama dan utama. 

Kehadiran para fasilitator nasional SRA menambah semarak  diskusi perdana ini. Kenyataan bahwa desa-desa si seluruh pelosok Nusantara menghadapi tantangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi ketika Pak Anton dari Ditjen PDTU dan Pak Yusra  menyampaikan dukungan dana desa untuk belajar dari rumah selama masa darurat COVID19.

Mbak Titi mengajak Jamjam dan saya untuk mendiskusikan seri diskusi pendidikan berikutnya bersama Nugroho (Nunu) dari Unicef, Zakki Unesco, dan Wahyu Kuncoro Plan. Gagasan dan harapan Mbak Titi untuk memulai Senin pagi dengan diskusi pendidikan agak tergeser sedikit dengan adanya peluncuran Belajar dari Rumah di TVRI oleh Mas Menteri Nadiem Makarim dan diskusi di KBR67H yang menghadirkan Jamjam dati Seknas SPAB dan Nunu dari Unicef. 

Seri Diskusi Pendidikan kedua, Senin, 13 April 2020 menghadirkan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Direktur KSKK Madrasah, Ketua IGTKI, Ketua Himpaudi, dan Pembina Kami perintis Radio PAUD, Kak Seto. Sebanyak 379 peserta dari berbagai daerah mengikuti diskusi bertemakan Pengasuhan Positif dan PAUD dengan antusias: 12 orang raise hand diikuti beberapa peserta yang tak sabar untuk bertanya serta pertanyaan tertulis di chat mendapat respon yang luar biasa dari para narasumber. 

Pemanfaatan teknologi untuk belajar bersama tanpa batas sudah mulai akrab di masyarakat kita. Kehadiran narasumber dari pemerintah, praktisi, dan ahli yang berpengalaman di bidang masing-masing menjadi keunggulan tersendiri dari seri diskusi pendidikan di masa darurat COVID19. Peluang emas untuk mengembangkan model-model pendidikan keluarga dan masyarakat ini perlu segera ditangkap. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline