Penggunaan kata dari menyiratkan ada yang dituju dalam proses pembelajaran di masa darurat COVID19. Rumah menjadi tempat anak-anak belajar dalam balutan kasih sayang orangtua/wali. Kondisi darurat menuntut perubahan paradigma pendidikan termasuk ketiga pilar Sekolah Ramah Anak (SRA), yakni guru di satuan pendidikan, orangtua/wali, dan masyarakat. Menjawab keluhan masyarakat tentang keterbatasan kuota dan smartphone, Mas Menteri Nadiem Makarim dan jajarannya memanfaatkan TVRI untuk menyajikan sumber belajar dari rumah. Kesempatan emas bagi orangtua/wali untuk memulai proses pembelajaran yang bermutu dan terjangkau.
Elvi Hendrani, Asdep Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan Kemenpppa menyampaikan bahwa minimal ada 10 hal positif yang bisa dipetik t(api bukan buah katanya), yaitu:
1. Anak dan orang tua belajar empati.
2. Belajar memanfaatkan teknologi secara bijak
3. Membangun kolaborasi tiga pilar SRA
4. Membuat 3 pilar kreatif dan inovatif untuk membuat proses pembelajaran yang menyenangkan
5. Peluang besar untuk amal jariah
6. Menguatkan jejaring (terjadi pada waktu Puspaga membantu memintarkan orang tua tentang pengasuhan)
7. Mendekatkan ikatan antar orang tua dan anak
8. Menambah ilmu bagi orang tua tentang pelajaran anaknya dan bagi anak tentang pekerjaan di rumah
9. Lebih menghargai alam
10. Terbiasa berperilaku sehat
Kesempatan bagi ayah bunda untuk merebut kembali hak prerogratif menjadi pendidik pertama dan utama dengan beragam sumber belajar di sekeliling anak. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orangtua/wali
1. Anak bukan orang dewasa berukuran kecil.
2. Ayah, Bunda bukan guru profesional dan tidak dituntut untuk menguasai materi akademik sesuai dengan jenjang pendidikan anak.
3. Rumah bukan sekolah dalam arti satuan pendidikan formal dan merdeka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sesuai minat anak
4. Kegembiraan melahirkan kejeniusan. Pastikan anak-anak Gembira bermain dan belajar bersama ayah bunda di rumah dan rasakan kegembiraan menyaksikan tumbuh kembangnya.
5. Hubungan kasih sayang orangtua dan anak adalah modal utama yang menentukan keberhasilan Belajar dari Rumah
6. Saatnya menerapkan penegakan disiplin tanpa kekerasan dan tanpa merendahkan martabat anak di rumah.
7. Anak adalah peniru ulung
8. Mendengarkan dan menanggapi suara anak dengan sungguh-sungguh perlu latihan. Biasakan sekurang-kurangnya 20 menit setiap pagi mendengarkan celoteh dam curhat anak kita.