Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Sudahkah Sekolah Anak Kita Ramah Anak

Diperbarui: 26 Februari 2020   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Data dari Sekber SRA

Pemberitaan mengenai tindakan kekerasan bahkan kejahatan seksual pada anak di sekolah makin meningkat. Kita semua sangat prihatin menyimak berita tentang 77 anak dihukum memakan kotoran manusia. Kematian anak-anak perempuan  SMPN 1 Turi DIY pada susur sungai Sempur. Hampir setiap hari muncul berita kejahatan seksual yang dilakukan bahkan tidak sedikit pelakunya adalah pendidik  anak yang menjadi korban. Lokasinya pun beragam bahkan sampai di ruang kepala sekolah.

Kekerasan, kejahatan seksual, diskriminasi, dan perilaku salah lainnya pada anak terbukti mengancam kelangsungan hidup, hidup, tumbuh kembang, dan partisipasi anak. Gerakan Sekolah Ramah Anak yang menghimpun beragam inovasi dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak di satuan pendidikan juga berupaya mencegah terjadinya hal tersebut. 

Dalam upaya  mendorong satuan pendidikan mau menerapkan pendidikan ramah anak, Sigap Kerlip Indonesia bersama multipihak di Indonesia memulai Semarak Indonesia Maju di Sulawesi Selatan pada Oktober 2019. Selain pencegahan dan penanganan kekerasan,  gerakan ini juga berupaya memperkuat pendidikan karakter di keluarga, satuan pendidikan, dan rumah ibadah terintegrasi dengan pencegahan dan penanganan berbagai hal lain seperti risiko bencana, ekstremisme dan intoleransi, Napza, pernikahan usia anak, tindakan pidana perdagangan orang, pekerja anak, dan stunting.

Peran Penting Sekolah Ramah Anak

Mekanisme pengaduan dan penanganan kasus anak di satuan pendidikan adalah bagian terpenting dalam penegakan disiplin positif di Sekolah Ramah Anak. Bagaimanakah warga satuan pendidikan yang sudah mau menuju Sekolah Ramah Anak mampu memenuhi 6 komponen utama SRA dan memiliki mekanisme tersebut?

Tujuan utama gerakan Semarak Indonesia Maju adalah mendorong tersedianya alokasi anggaran yang memadai dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pemerintahan Desa guna mendukung upaya untuk mewujudkan ikrar Paud, Sekolah, Madrasah, dan Masjid Ramah Anak khususnya di daerah-daerah tertentu.

Sejak diluncurkan pada Gebyar Semarak Indonesia Maju di Taman Makasau Kota Parepare, 6 Februari 2020 sampai sekarang, lebih dari 750 lembaga  Paud, Sekolah, dan Masjid Ramah Anak diikrarkan di laman Https://semarakindonesiamaju.com yang didesain oleh Tim IT Rumah Jokowi dan Rumah KerLiP. 

"Pelaksanaan Semarak Indonesia Maju kami serahkan kepada Direktur Pengembangan Daerah Rawan Bencana. Silakan bu Yanti dan tim berkoordinasi dengan Pak Hasman, " ujar Rr. Hj. Aisyah, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kemendespdtt pada pertemuan perdana di ruang rapat Kemendespdtt yang dihadiri oleh seluruh jajaran Ditjen PDTU dan PDTT bersama Pembina Sigap Kerlip Indonesia, ketua DPN Rumah Jokowi, Direktur Perkumpulan Skala, wakil kepala bidang pendidikan DEIT, Sekjen GIP, pelaksana Seknas SPAB, Ketua Umum Perkumpulan KerLiP, Bhakti Sinar Persada, dan Sandi KerLiP Institute.

Ketua Yayasan Sigap KerLiP Indonesia bersama Kabid Penmad menerima mandat sebagai pengurus  Sekber Semarak Indonesia Maju dari Kepala Kanwil Kemenag Sulsel pada 4 januari 2020 di Lapangan Karebosi Makasar di hadapan Gubernur Sulsel dan 15.000 peserta gerak jalan Hari Amal Bhakti Kemenag.. Dukungan nyata dalam bentuk fasilitator pendamping Semarak Indonesia Maju sebanyak 3.000 mahasiswa KKN sudah disiapkan Sigao KerLiP Indonesia bersama Kepala BAAK dan LPM UIN Alauddin Makassar sebagai perwujudan dari MoU yang ditandatangi Rektor UIN, Prof Hamdan dan pembina Sigap Kerlip Indomesia, Yanti Sriyulianti. Pelatihan Semarak bagi 3.000 mahasiwa tersebut dilaksanakan pada 17 Februari 2020. 

Sampai saat ini sudah terlaksana sosialisasi, pelatihan, dan deklarasi Sekolah dan Madrasah Ramah Anak di Takalar, Pinrang, Gowa, Maros, Parepare, Soppeng, dan Makasar. "Pencegahan pernikahan usia anak bersama anggota forum Puspa Maros mulai kamilaksanakan di Desa Majannang. Penjangkauan kepada 13.082 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) kami laksanakan dengan melatih 53 pendamping PKH se Kabupaten Maros. Kami juga sudah menandatangani MoU untuk pendidikan anak-anak berhadapan masalah hukum di LPKA Maros, pendampingan SPAB dan Katana bersama Pusat Bencana  Universitas Hasanudin,  pencegahan dan penanganan stunting dengan alumni Farmasi ITB88, pencegahan Napza di keluarga bersama BNN, menyiapkan Desa Julubori Gowa, Bontokadepepe dna Bontolebbang Takalar, serta menyiapkan kampanye merdeka belajar di keluarga, satuan pendidikan, dan rumah ibadah, "ujar Nurlinda, Ketua Sigap Kerlip Indonesia dalam pertemuan di Takalar. Perempuan yang menjadi Fasilitator nasional SRA pada 2017 ini  terus bergerak menjangkau multipihak seperti DMI Sulawesi Selatan, pendamping desa di setiap kabupaten/kota, Yayasan Haji Kala, Pusat Bencana Universitas Hasanudin, dan 80 an multipihak lainnya bersama mitra di Rumah KerLiP.

Mau, Mampu, Maju Menuju Sekolah Ramah Anak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline