Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Di Balik Keberhasilan Kongres I Pergerakan Kebangsaan NKRI

Diperbarui: 1 September 2019   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak salah jika teman-teman alumni ITB menyatakan bahwa Ensiklopedia Lintas Sejarah Indonesia atau ELSI adalah masterpiece Ugie. Empat orang di antaranya sempat berkolaborasi merintis  Binar Pustaka. Dana investasi dari teman-teman ITB lainnya juga sangat membantu kami. Ammarsyah Purba, aktivis ITB kebanggaan kami bersama Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) yang dipimpinnya bahkan memperkenalkan masterpiece Ugie pada penyerahan ELSI dalam berbagai event yang diselenggarakan KAPT.

Para tokoh pergerakan kebangsaan yang menjadi narasumber pun terlihat sumringah menerima ELSI dalam Saresehan dan Kongres I Pergerakan Kebangsaan Nusa Kinarya Rumah Indonesia di Ballroom Puri Agung Grand Sahid Jaya Sabtu, 31 Agustus 2019.

Generasi Sandwich

Menulislah maka kamu akan abadi. 

Kata-kata Pramudia Ananta Toer turur menyemangati anak-anak bekerja mewujudkan gagasan besar Ugie, ayah mereka, menerbitkan ELSI selepas kampanye Pilpres 2014 bersama KAPT. Kami mengerahkan segala sumber daya untuk merajut mimpi menjadikan Binar content provider yang terdepan dalam penguatan pendidikan karakter, mulai dengan ELSI.

Hari ini dalam perhelatan besar di Puri Agung Grand Sahid Jakarta di hadapan 560 anggota baru NKRI, kami bahagia menyaksikan masterpiece Ugia hadir melengkapi materi Kongres dan orasi kebudayaan yang disiapkannya untuk Ammarsyah dan NKRI.

Foto 1. Ammarsyah Purba Ketua Dewan Pimpinan NKRI menyampaikan salam Pancasila dalam orasi kebudayaan.(Dokpri)

"Ibu tahu kan tentang generasi sandwich? Dalam kondisi tertentu, mereka harus memotong jam kerja atau menguras tabungan demi merawat orangtua yang sakit. Di waktu bersamaan, mereka juga dituntut untuk mencetak performa bagus di kantor, karena umumnya mereka juga telah memasuki level manajerial di perusahaan. Perlu upaya khusus untuk mengajak milenials berbondong-bondong hadir dalam perjumpaan seperti ini.  Kebanyakan mereka masuk dalam generasi sandwich, "bisik Zakky putra kedua kami. Ia memenuhi permintaan perempuan-perempuan seusia ibunya memotret mereka di atas panggung dengan gembira.

Tak lama kemudian acara saresehan pun dimulai. Kami berdiri menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza. "Aku tak kuasa menahan air mata haru dan bangga saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya,"ujar beberapa perempuan di meja sebelah. 

Ah ternyata aku tak sendirian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline