Lihat ke Halaman Asli

Abdul Karim Gobel, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pahlawan bangsa bukan hanya para tentara yang berjuang mengangkat senjata. Guru pun dapat dikategorikan sebagai pahlawan meski seringkali tanpa tanda jasa diberikan sebagai wujud pengabdiannya.  Meski demikian, penghargaan dari masyarakat jauh lebih berarti ketimbang penghargaan simbolik dari pemerintah.

Demikian halnya pada sosok Abdul Karim Gobel. Sebagai seorang pernah berprofesi sebagai seorang guru, penghargaan masyarakat sangat melekat sehingga hingga akhir hayatnya selalu dipanggil dengan nama Pak Guru Josa. Pengabdiannya sebagai seorang guru dimulai ketika mengabdikan dirinya pada sebuah sekolah yang jauh dari kampungnya di Tapa, Gorontalo yakni diwilayah Luwuk-Banggai.

Abdul Karim Gobel atau sering dipanggil Pak Guru Josa lahir dan besar di Tapa, Gorontalo. Sosoknya yang low profile dan memiliki pergaulan luas dikenal sebagai aktifis Partai Persatuan Pembangunan. Meski terlihat aktif di partai politik, semasa hidupnya tidak pernah menjadi anggota parlemen (DPRD) setempat. Beberapa kali kesempatan itu datang tapi selalu dipinggirkan oleh orang-orang tertentu di partainya. Meski diperlakukan demikian, Pak Guru Josa tetap menghindari permusuhan dengan sesama rekan separtai demi kekuasaan. Baginya persaudaraan adalah lebih penting ketimbang berlomba meraih kekuasaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline