Lihat ke Halaman Asli

Budiyanti

Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

COD Palsu

Diperbarui: 22 Juni 2024   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Paket!"


Suara menggema di depan pintu rumah Marni. Suara yang sering terdengar ini mengagetkan Marni yang sedang memasak. Segera dimatikan kompor. Walaupun tempe belum matang, ia tetap mematikan kompor agar aman.

Segera diambilnya kerudung coklat yang tergeletak di kursi lalu berlari sambil memakainya. Ia sengaja melepas hijab jika di rumah sendirian.

Sambil berjalan keluar, hatinya bertanya -tanya, siapa yang dapat paketan.  Ia merasa tidak pesan barang secara online.

"Untuk siapa Mas?"  teriak Marni ketika sampai di depan pintu.  

"Untuk Mas Marno,  Mbak," jawab Mas e kurir sambil melepas helm. Ia pun mengangsurkan sebuah  bungkusan berwarna hitam ke Marni.

"COD?"
"Ya, Mbak."
"Berapa?"
"98."

Diterimanya  barang berukuran kecil itu. Dibolak-balik barang yang  terbungkus rapi sambil mencermati jenis produk. Namun, kurang jelas karena tulisannya kecil.

Marni sedikit ragu untuk membayar barang tersebut. Ia pun sebenarnya sering membayarkan dulu jika suaminya pesan barang secara online.

"Apa aku telepon Mas Marno ya?" gumamnya sambil mengira-ngira isi. Ada keraguan saat akan menelpon suaminya. Ia pun memutuskan untuk membayar. Marni masuk ke dalam untuk ambil uang. Dilihatnya Mas Kurir menunggu. Ia tak tega jika menunggu lama.

Marni pun  membayar dengan uang seratus ribu dari  uang belanja Minggu ini. Nanti sepulang suaminya pulang ia akan minta ganti seperti biasanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline