Lihat ke Halaman Asli

Budiyanti

Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Daun-daun Kering yang Merindukan Bulan

Diperbarui: 2 Desember 2022   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil Malesnulis.com

Daun-daun Kering yang Merindukan Bulan


Daun-daun kering kerontang
Berserakan di bawah pohon rindang
Padu menyatu dengan alam
Tenang tanpa keluh dan resah

Daun-daun kering menguning
Hiasi senja yang hampir pergi
Berselimut kabut hitam yang menggantung di ujung langit

Daun-daun kering merunduk dan meratap
Hatinya tertaut masa silam yang berkelindan tanpa jeda
Kala ia bercumbu dengan pupus-pupus hijau
Kala ia bercengkrama dengan bulan
Kala sang bayu menyentuh tubuhnya

Sesaat ia pun terjaga
Bangkit lalu berjalan ikuti irama
Rindunya diredam
Menjemput malam penuh makna
Ia titi setiap jengkal tuk berburu bekal
Tak ingin ia mengiba
Tak ingin dikasihani

Biarkan ia mengukir diri dengan untaian hati bening walaupun tubuhnya telah kering dan usang.  Namun bibirnya selalu basah dengan lantunan indah yang selalu melekat di sudut ruang rindu

Biarkan alam yang menentukan arah ke mana ia melangkah
Sang Penggenggam jiwa akan selalu bersamanya dalam setiap derap kaki

Ambarawa, 2 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline