Berliterasi di Usia Senja
Hai Kompasianer, selamat sore. Semoga teman-teman sehat semuanya.
Kali ini saya ingin bercerita tentang literasi yang terus saya gerakkan di usai yang tidak muda lagi. Tiga bulan sudah saya menjalani masa pensiun. Sebenarnya saya ingin mundur di komunitas GBM yang sudah tiga tahun bergerak karena saya bukan sebagai guru lagi. Namun, saat pertemuan, banyak teman-teman mendukung untuk masih di GBM. Oleh karena itu saya tak kuasa menolak karena grup yang sudah dirintis ini belum begitu kuat.
Beberapa agenda telah saya rancang untuk kemajuan grup. Walaupun belum banyak anggota, tetapi sudah 7 buku kami terbitkan. Rasanya tak tega untuk meninggalkan grup. Akhirnya awal November 2022 ini saya gerakkan lagi. Semoga niat baik ini mendapat sambutan baik teman-teman. Seperti pagi ini usai mengedit naskah punya teman, saya mulai membuat pengumuman yang berisi agenda kegiatan GBM meliputi menulis harian, menulis even yang sudah lama tidak ada gemanya. Kemudian mereleasikan usulan teman yaitu akan adanya parade membaca puisi karya sendiri. Setiap anggota diwajibkan mengumpulkan satu puisi dan satu geguritan.
Agenda berikutnya adalah membuat grup tantangan khusus GBM. Link pun saya buat untuk bergabung di grup WA. Belum banyak yang bergabung karena banyak yang belum pede. Berulang kali saya sampaikan tetapi belum banyak yang gabung. Selanjutnya saya buat serangkaian pengumuman kemudian saya share di grup dan ke masing-masing anggota dengan cara lewat siaran di WA. Sekali tulis bisa terkirim ke semua anggota. Ya, zaman canggih.
Alhamdulillah saya bisa sedikit masalah IT agar tak ketinggalan zaman. Impian untuk launcing bersama dengan pejabat kabupaten Semarang bergelora. Semoga Allah mudahkan.
Literasi yang harus saya gerakkan lagi adalah grup Penulis Ambarawa. Grup ini sudah lama yang anggotanya adalah berbagai kalangan. Ada ibu rumah tangga, guru, dosen, kepala sekolah, dokter dan lainnya. Grup ini sudah banyak menelorkan buku. Bahkan pernah mengadakan parade baca puisi dengan sangat meriah. Launcing buku pun sudah pernah.
Kini setelah lama vakum tidak berani ada acara, kami akan mengadakan even menulis dengan menggadeng para lansia dalam suatu pondok sebagai narsum. Alhamdulillah sudah banyak yang akan bergabung. Semoga kegiatan untuk menerbitkan lagi bisa terlaksana. Aamiin.
Selain menggerakkan menulis di sekitar lingkungan guru dan umum, saya terus mengikuti grup-grup leterasi yang jumlahnya tak terhitung. Bagi saya, berliterasi menjadikan hidup bermakna. Selain itu sebagai pilihan saat menjalani masa pensiun. Saya merasa menulis sudah ada dalam hati.
Alhamdulillah keluarga mendukung. Dengan cara ini saya bisa menyalurkan hoby dengan bahagia. Inilah nutrisi agar sehat. Berbuat baik sekecil apa pun akan mendapat pahala. Oleh karena itu, berliterasi terus agar bisa memberikan manfaat pada orang lain.