Lihat ke Halaman Asli

Budiyanti

Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Berlatih Memberi

Diperbarui: 7 Oktober 2022   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil dari Ngopibereng.id

Berlatih Memberi

Sebagai manusia beriman, kita harus berusaha lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kita berusaha menjadi manusia di atas rata-rata. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan Memberi. . Sudahkah kita berbagi rejeki pada hari ini? sudahkah kita tersenyum pada tetangga, sudahkah kita berbagi rejeki entah makanan atau apa saja pada teman, saudara atau tentangga?

Ada kebagianan tersendiri kala kita bisa memberi. Kadang kita bersedekah menunggu saat kita kaya, saat kita sehat, saat kita banyak makanan. Kita sering menunda untuk melakukan kebaikan itu artinya kita menunda untuk rejeki kita. Mari kita renungkan saat kita berada di tempat tertentu kemudian berteriak.

Bagaimana pantulan dari suara kita saat mengucap kita sehat maka pantulan gema suara tadi adalah sehat, sehat, sehat. Saat kita berteriak saya sedih, pantulan akan berbunyi sedih, sedih, sedih dan seterusnya. Jadi, jika kita bisa memberi, menolong orang lain sebenarnya akan memantul pada diri kita.

Ada tips untuk memberi berdasarkan youtube dari Naqoy. Pertama, Paksa memberi. Kita paksa memberi saat kita kesulitan, saat kena PHK, saat kesusahan. Biasanya hal ini amat sulit. Tapi mari kita paksakan walaupun semampunya.

Kedua, jangan tunggu ikhlas untuk memberi. Kita tidak apa-apa memberi dengan embel-embel dicatat, agar diberi ucapan terima kasih. Namun, lama kelamaan kita memberi menjadi kebiasaan. Mari kita lihat sepuluh tetangga kanan dan sepuluh tetangga kiri kita. Tak jauh-jauh untuk bersedekah. Kita membantu orang jauh sementara tetangga kita membutuhkan uluran tangan kita.

Selanjutnya sisihkan gaji kita untuk disedekahkan kepada orang lain. Yang terakhir adalah lupakan apa yang sudah kita berikan pada orang lain. Tidak usah diingat --ingat kala pemberian kita tidak ada ucapan terim kasih.

Selanjutnya saat malam tiba, kita afirmasi dengan mengucap hal --hal positif misalnya, aku bahagia, aku iklas dan ucapkan saat jelang tidur dengan mengucap "Alhamdulillah ya Allah, saya sehat, Alhamdulillah ya Allah, saya bahagia dll.

Itu tadi materi yang disampaikan dalam youtube Naqoi. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline