Lihat ke Halaman Asli

Budiyanti

Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Tradisi "Piring Terbang" yang Masih Membumi

Diperbarui: 18 September 2022   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piring Terbang (Dokumentasi pribadi)

Apa sih yang dimaksud piring terbang di sini? Piring terbang ini adalah suatu tradisi saat ada acara pernikahan. 

Pada era sekarang masih ada lho acara pernikahan dengan menyuguhkan makanan dengan diberikan secara berantai. Banyak yang menyebutnya dengan piring terbang.

Hal ini saya alami tadi siang saat saya dan suami menghadiri pernikahan saudara di daerah Boyolali.

Sebelum cerita tentang piring terbang, ada hal lain yang menarik. Ini mungkin tradisi yang masih dilakukan oleh orang desa tertentu. Bisa jadi bukan di daerah Boyolali saja.

Tradisi Piring Terbang (Dokumentasi pribadi) 

Setelah perjalanan kurang lebih dua jam, kami sampai di tempat saudara yang punya gawe ngunduh mantu. Jalan menuju tempat acara amat ramai. Gema suara dari tape recorder amat keras sehingga saat bicara dengan suami pun tak jelas. Segera kami berjalan menuju tempat acara.

Layaknya ada pertunjukan. Di dekat rumah yang punya gawe banyak sekali pedagang yang berjualan. Ada penjual sosis bakar, cincau, es krem, kebab, dolanan balon dan lainnya. 

Anak-anak pun banyak yang mengerumuni pedagang tersebut. Segera saya mendekat. Rupanya tamu besan sedang memasuki tempat acara, berbagai macam dibawa. 

Dari kejauhan sebagian orang membawa barang yang beraneka ragam. Ada yang membawa karung berisi beras. Aneka buah-buahan dan jajanan dalam kemasan yang cantik. Kalau ini tampaknya sudah lumrah.

Ragam makanan (Dokumentasi pribadi)

Ada yang menarik dari acara pernikahan saudara yang di pedesaan ini. Di depan rumah yang punya gawe ada ibu-ibu yang menerima para tamu yang membawa bakul atau tas yang berisi barang.  

Kata beberapa ibu isinya beras, gula, teh , bakmi dan lainnya.  Kemudian setelah barang diberikan, wadah tadi dibawa masuk oleh ibu-ibu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline