Keanekaragaman suku bangsa dengan budayanya di seluruh Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang perlu mendapat perhatian khusus. Kekayaan ini mencakup wujud-wujud kebudayaan yang didukung oleh masyarakatnya. Setiap suku bangsa memiliki nilai-nilai budaya yang khas, yang membedakan jati diri mereka dengan suku bangsa lain.
Contohnya dalam Usaha pelestarian nilai-nilai budaya yang bersumber dari lagu-lagu permainan atau nyanyian anak-anak Sunda misalnya, ini perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hal ini penting, karena nyanyian tersebut cenderung punah, dengan adanya tantangan atas kehadiran lagu-lagu baru yang pada umumnya telah disesuaikan dengan lingkungannya sekarang ini.
Upaya penanaman nilai-nilai budaya melalui lagu-lagu permainan atau nyanyian anak-anak, juga erat hubungannya dengan pendidikan, seperti lingkungan, pengetahuan dan budi pekerti dalam rangka memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Lagu-lagu permainan rakyat sebagai salah satu unsur dari keuniversalan kesenian yang merupakan aktivitet manusia dan penyebarannya dilakukan secara lisan sehingga bersifaut tradisi lisan serta dapat menimbulkan varian-varian. Lagu-lagu permainan rakyat itu sendiri telah menjadi abadi karena telah menjadi bagian dari tradisi lisan.
Dilansir dari laman basasunda.com, Salah satu hal terpenting yang perlu diingat, konon lagu-lagu permainan rakyat memegang peranan dalam masyarakat. Karena lagu-lagu permainan rakyat itu merupakan lagu-lagu yang berfungsi sebagai alat sosialisasi (socialisasition functional sonos) yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ini yang menyangkut 4 hal yaitu intelektual, sosial, emosional dan prikomotorik. Penggabungan atas 4 unsur itu dapat diwujudkan dengan melakukan gerak tubuh bersama teman-temannya. Misal-nya dalam lagu-lagu permainan rakyat (permainan anak-anak) yang membuat anak-anak mulai mensosialisasikan diri melalui permainan.
Permainan itu sendiri sebagai salah satu tingkah laku manusia merupakan suatu kegiatan jasmani yang semai dengan perkembangan dirinya baik perkembangan fisik maupun perkembangan mental, sebab selain berfungsi sebagai alat rekreasi, permainan juga sebagai media belajar, dan berfungsi pedagogi yang mendidik manusia untuk menjadi orang yang berjiwa sportif.
Dengan kata lain, permainan berfungsi untuk menyiapkan kanak-kanak agar kelak dapat berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat orang dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H