Lihat ke Halaman Asli

Yano Sanbein

Mahasiswa

Tradisi budaya Dalam Masyarakat Dawan Noemuti

Diperbarui: 13 Desember 2023   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KOROLELE DALAM MASYARAKAT DAWAN NOEMUTI

(Memaknai Tradisi Dalam Era globalisasi)

 

PENDAHULUAN

Budaya bangsa Indonesia beranekaragam, termasuk didalamnya sistem religi atau system kepercayaan yang hidup dan dihayati oleh masyarakat di setiap suku bangsa. Perlu disadari dan dipahami, bahwa kontribusi kepercayaan masyarakat bagi bangsa Indonesia jelas tidak sedikit. Selain merupakan salah satu akar bagi tumbuh kembangnya kebudayaan Indonesia, kepercayaan masyarakat/komunitas adat juga memberi ciri kebudayaan daerah setempat. Yang lebih hakiki lagi, kepercayaan-kepercayaan masyarakat (komunitas adat) mengandung makna dan nilai yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

 

Masyarakat Dawan yang ada di Noemuti sejak dahulu telah memiliki kesadaran akan sejarah dan budaya yang cukup baik. Kesadaran itu tercermin dari sikap social dan keberagaman yang terus mengakomodasi tradisi dan budaya lokal sebagai warisan dari leluhur. Dalam hidup keseharian, masyarakat Dawan Neomuti selalu mengadakan ritual-ritual yang dirasa perlu sebagai suatu penghormatan khusus misalnya hal-hal yang berkaitan dengan kelahiran, perkawinan, juga pada momen-momen seperti saat ingin membangun rumah baru, ketika akan menempati rumah baru, setelah panen, dan juga pada kematian.  

 

Praktek tradisi yang diterima dari leluhur tidak dapat dipisahkan dari adanya unsur kepercayaan, karena jauh sebelum agama masuk (khususnya agama Katholik) masyarakat Dawan telah memiliki kepercayaan pada suatu substansi yang diyakini lebih tinggi daripada manusia sendiri. Masyarakat Dawan sebelum adanya agama, menyebut Hakikat tertinggi itu dengan sebutan Usi Neno (Tuhan Maha Tinggi Sang Pencipta). Uis Neno ini disebut juga sebagai Amoet Afakaet, yang artinya pencipta dan berkarya. Jadi Uis Neno lah diyakini sebagai pencipta manusia.

 

Salah satu tradisi dari masyarakat suku Dawan Noemuti yang dilakukan saat memperingati kematian seseorang adalah Korolele. Praktik ini sangat khas dan diminati oleh semua kalangan masyarakat baik dewasa maupun muda-mudi sehingga semua akan berusaha untuk ikut ambil bagian saat menumbuk padi secara bersama-sama di sebuah lesung yang panjang sambil diiringi dengan lagu Korolele dan dipandu oleh dua orang tua adat yang fasih dalam melakukan pantun adat. Pelaksanaan Korolele ini dilakukan untuk menghormati arwah leluhur atau anggota keluarga yang telah berpulang seturut kepercayaan bahwa dia sedang menuju ke tepat Usi Neno. Korolele biasanya mengundang perhatian yang besar dari masyarakat sekitar dan akan dihadiri oleh suku-suku tetangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline