Lihat ke Halaman Asli

Yan Okhtavianus Kalampung

Bekerja sebagai peneliti agama dan berbagai hal terkait keagamaan

Renungan mengenai Ketidakmelekatan (Detachment)

Diperbarui: 8 September 2023   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokpri

Ketidakmelekatan sungguh amat penting.

Biar menjadi jelas, biar kujelaskan dulu apa yang kupahami dengan "ketidakmelekatan." Waktu kupelajari tentang Meister Eckhart, seorang tokoh Kristiani abad 13, ketakmelekatan berarti kita tidak melekatkan hal-hal yang menurut kita sangat penting ke sesuatu apapun itu. Contoh hal yang penting itu seperti kebahagiaan. Kita bisa bahagia karena ini dan itu. Bahagia itu tak perlu melekat pada apapun. Tanpa melakukan apapun, kita tetap bisa bahagia. Kita bahagia karena bahagia itu sendiri.

Itu hanya satu contoh, yaitu kebahagiaan. Banyak hal penting lain dalam hidup kita selain kebahagiaan.

Tapi begitulah ketidakmelekatan.

Contoh lain yaitu cinta.

Cinta katanya butuh bukti. Kita mencintai seseorang karena ada sesuatu dari orang itu. Kalau mengikuti konsep ketidakmelekatan, maka puncak tertinggi dari cinta adalah ketiadaan "karena."

Kita cinta ya cinta aja. Cinta sejati tak butuh alasan.

Inilah beberapa penerapan dari ketidakmelekatan.

Bagi saya konsep dari Eckhart ini menjadi makin penting sebab makin banyak kemelekatan yang ditawarkan dunia.

Makin banyak kemelekatan maka kita makin menderita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline