(Tulisan ini saya buat saat merayakan Hari Persatuan Remaja Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Tahun 2011)
Orang Muda, Jadilah Teladan!
Waktu terus berjalan tanpa ada yang dapat menghentikan. Para ahli di bidang apapun setuju akan hal ini. Belum ada hasil penelitian dari bidang apapun yang dapat memberhentikan waktu yang terus berjalan ini. Boleh jadi, di Film-film kita dapat menemui orang-orang yang berkhayal dapat memanipulasi waktu sesuai dengan keinginan mereka. Tetapi, khayalan tetap khayalan yang untuk saat ini belum dapat diwujudkan. Kekuatan waktu ini, tentu saja memiliki dampak yang luar biasa besar bagi kehidupan manusia.
Dari sekian banyak dampak bagi manusia, ada hal yang menarik yaitu kelahiran dan kematian, muda dan tua. Berdasarkan hal ini, manusia hanya tergolong dua : muda dan tua.
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam dua golongan ini sering terjadi diskriminasi. Diskriminasi orang terhadap orang yang masih tergolong muda. Seringkali muncul perkataan seperti: "Ah, kalian orang muda belum berpengalaman, biar kami orang tua yang mengurus semua ini". Barangkali ada benarnya perkataan ini, tetapi mengingat kekuasaan waktu, kalau orang muda yang katanya: "belum berpengalaman" tidak diberi kesempatan untuk memiliki pengalaman saat ini, terus kapan lagi?"
Barangkali inilah yang ada di pikiran Rasul Paulus, ketika beliau mempercayakan Pelayanan Jemaat Tuhan Yesus Kristus kepada Timotius. Timotius yang masih relatif muda, dipercayakan dan didukung secara penuh oleh Rasul Paulus untuk mengurus Jemaat. Tentu ini dilakukan oleh Rasul Paulus bukan karena tanpa alasan. Alasannya tentu saja karena Rasul Paulus percaya kepada Timotius. Itulah yang diperlukan oleh orang muda dari orang tua yaitu kepercayaan.
Kepercayaan ini tentu saja perlu bukti. Bukti yang diminta oleh Rasul Paulus adalah menjadi teladan dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian (1 Tim 4:12b).
Ini bukan bukti yang hanya dengan sembarangan disampaikan oleh Rasul Paulus. Bukti ini memerlukan kesungguhan hidup dalam mengaplikasikannya. Lepas dari semua itu, tentu Rasul Paulus memerintahkan hal ini kepada Timotius bukan karena Rasul Paulus tidak percaya akan kemampuan dari Timotius tetapi RasuL Paulus mempercayakan semua hal ini kepada Timotius yang masih muda, dengan keyakinan bahwa kendatipun Timotius masih muda tetapi mampu menjadi teladan.
Suatu contoh yang baik bagi kita orang muda tentu ini. Jadi sekarang tergantung kepada semua orang muda apakah kita akan bersungguh-sungguh hidup untuk Tuhan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Maka orang muda, Jadilah Teladan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H