Lihat ke Halaman Asli

"Jangan Campuri Urusan Orang Lain"

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah persoalan,

katakanlah berbentuk lingkaran.

Lingkaran setan, lingkaran api atau apapunlah namanya.

Tadinya saya berada di luar lingkaran tersebut.

Tak terlalu jauh memang,

sehingga bisa menonton gejolak yang terjadi di dalamnya.

Lama saya hanya bisa memandanginya.

Gejolak itu, katakanlah berbentuk pusaran.

Pusaran angin, pusaran air atau apapunlah namanya.

Kian lama pusarannya kian membesar.

Saya tertegun,

tak sampai hati melihat orang-orang berputar-putar dalam pusaran.

Terlebih mereka yang sangat saya sayangi.

Saya ingin menarik mereka keluar, tapi takut.

Saya ingin membantu, tapi tak berdaya.

Akhirnya, saya beranikan diri untuk menjangkau,

mengulurkan tangan untuk sebuah pertolongan.

Tapi, GAGAL.

Saya terseret, masuk dalam pusaran itu,

saya bukan saja gagal membantu,

tapi saya juga membunuh diri saya sendiri.

Persoalan brengsek apa ini!

Dalam pusaran itu, saya hanya memetik hikmah yang datang terlambat

"Jangan Campuri Urusan Orang Lain"

Well, I'm Done

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline