Lihat ke Halaman Asli

Entahlah...

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by : @soewoenk

kala siang itu..
memang terasa panas..
mentari teriknya membakar kulit..
pun begitu lakumu..
tak tau apa virus yg merasuki otakmu
atau kah kepalaku yg kerasukan hantu disiang bolong...
sepertinya amarah nan benci slalu ada setiap kau berucap kata-kata itu..
ahh..bosan dengan semua itu...
biarkan senja datang menjatuhkan matahari yang panasnya memuakkan itu..
hampir tiap hari ku berharap malam saja yang ada slama hdup ini..
karena dengan malam..mungkin panas dalam hati kan padam...
yaaaah...tapi ternyata harapan dengan khayalan memang berbeda...
karena jka pagi tak datang menggantikan malam...
kehidupan pun tak akan berjalan..
bumi masih kan berotasi..
tak henti hingga 1 hari nanti takkan ada yang namanya tawa, benci, canda, dan amarah...
semua kan terhenti ...
mati...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline