Lihat ke Halaman Asli

BPJS, Kanker dan Adikku

Diperbarui: 12 Mei 2016   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penyakit kanker sudah sering kudengar, salah seorang kakak sepupu kena kanker payudara. Berjuang selama kurang lebih 5 tahun dan akhirnya kalah dan pergi untuk selamanya. Tidak mudah bagi yang menjalani bahkan bagi keluarga yang mendampingipun terasa sulitnya. Hari-hari penuh kesedihan dan pengobatan yang tidak ada habisnya. Biaya yang tidak sedikit, perasaan yang hancur, semangat yang timbul dan tenggelam, terasa sangat menyakitkan dan melukai.

Beberapa tahun kemudian, kejadian yang sama terulang lagi, kali ini dialami oleh adikku yang baru berusia 40 tahun dengan dua anak yang masih kecil. Kanker langsung datang menerjang dalam stadium lanjut tanpa ampun. Kembali hidup terasa porak poranda, bingung dan linglung. Adecarcinoma namanya. menyerang organ paru-paru. Mencari tahu apa jenis kanker tersebut membuat saya semakin takut dan ngeri. Tapi sebagai keluarga, kita harus pandai bersandiwara seolah kuat dan tabah menghadapinya. Dengan Ikhtiar, sabar dan do'a, semoga ada keajaiban dalam hidup adikku.

Langkah berikutnya setelah di vonis kanker dan harus segera menjalani kemoterapi yang tidak murah, sementara bukan pns atau pun karyawan yang ditanggung asuransi, masalah biaya tentu jadi pemikiran yang serius, segera mendaftar BPJS pun tidak keburu untuk mengcover biaya kemo yang pertama. Tapi berkat bantuan dari kerabat, akhirnya semua bisa dilewati.

Kemoterapi kedua dan selanjutnya sudah dalam tanggungan BPJS. Satu kali kemo, kena biaya 15 sampai 20 jt. Itu berarti kalau iuaran BPJS kelas 1, maka biaya kemo 20 jt an dibagi 60 ribu (sebelum naik), berarti ada 300 lebih orang yang ikut membayarkan biaya kemo. Terlepas dari lebih dan kurangnya BPJS, saya dan keluarga merasa sangat dimudahkan oleh Allah SWT dan orang-orang yang telah ikut membayar iuran BPJS dengan rutin.

Sering saya baca, beberapa orang yang memprotes BPJS dengan segala kekurangannya. Tanpa bermaksud menyalahkan siapapun, saya kadang merasa takut kalau BPJS dihentikan. Karena kalau BPJS dihentikan, kami yang bukan pns dan tidak sanggup membayar asuransi, tidak tahu harus membayar dengan apa untuk biaya pengobatan kanker stadium lanjut nantinya.

Untuk penderita kanker di manapun, tetap bersemangat dan jangan putus asa. Allah SWT tidak pernah menzolimi hamba-hambaNya. Semoga ada keajaiban dalam hidup anda semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline