Lihat ke Halaman Asli

Yani Dwi Rahayu

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, FISIPOL, Universitas Jember

Tumbangnya Perbankan AS Membawa Berkah

Diperbarui: 16 Maret 2023   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Akhir-akhir ini Amerika kerap kali mendapat permasalahan pada sektor ekonomi. Selain bayang-bayang resesi yang mengahantui, perbankan Amerika Serikat juga menambah pr besar pemerintah. Pasalnya dengan kasus yang terjadi pada Silicon Valey Bank dan juga Signature Bank. Tetapi dalam kasus ini Sillicon Valey bank memberikan dampak yang sangat besar bagi pemerintah AS. Sekaligus membuat pemerintahlah yang harus mengatasi kehancuran finansial.

Sillicon Valey merupakan salah satu bank yang juga memiliki pengaruh signifikan. Terutama bagi Amerika Serikat. Meski kegagalan yang disebabkan tidak sebesar kebangkrutan Washington Mutual bank pada tahun 2008 dan tidak memberikan efek separah Lehman Brothers Moment.  Tetapi Sillicon Valey Bank berhasil membuat pusing Amerika Serikat. Meskipun jika dilihat dari posisinya, Silicon Valey Bank hanya tergolong dalam deretan 20 bank komersial Amerika Serikat kelas kakap. Namun mampu menumbuhkan Trust issue investor terhadap perbankan Amerika.

Sillicon Valey Bank sendiri berdiri sejak tahun 1980-an. Dengan kantor pertamanya yang terletak di North First Street, San Jose, California. Bank tersebut di dirikan oleh Bob Medearis dan Bill Biggerstaff. Saat awal berdiri bank tersebut di kendalikan oleh Roger Smith. Sejak awal di bentuk bank ini memiliki fokus yang dominan terhadap bidang teknologi.

Bank ini sudah mengepakkan sayap di beberapa negara sekutu Amerika Serikat. Seperti Inggris, dan Israel. Saat awal di dirikan bank ini membuka 15 kantor. Kemudian tercatatat oleh federal deposit insurance corporation saat ini Sillicon Valey Bank memiliki 29 kantor internasional yang berada di Kanada, China, Jerman, Hong Kong, Irlandia, Denmark dan juga Swedia.

Selain itu dalam perkembangannya, Bank ini menunjukkan grafik yang memuaskan hingga tahun 2022. Pasalnya saat awal di bentuk bank ini hanya memiliki asset perusahaan sebesar USD 18 juta. Kemudian pada tahun 2022, Sillicon Valey Bank melaporkan bahwa bank tersebut memiliki aset yang nilainya cukup fantastis. Terutama jika dibandingkan dengan saat pertama didirikan. Tercatat memiliki aset sebesar USD 212 milliar. Tidak hanya itu bank tersebut juga memiliki deposito sebesar USD 175, 4 milliar, serta uang yang dimiliki para nasabah sebesar USD 342 milliar.

Tetapi realita yang terjadi pada tahun 2023 menguncang kondisi bank tersebut. Pasalnya pada hari Jumat, tanggal 10 Maret lalu bank tersebut dinyatakan resmi gulung tikar. Awalnya  Sillicon Valey Bank tidak memperlihatkan kepada dunia internasional mengenai kondisi carut marut finansial yang di hadapi. Namun tiba-tiba saja bank tersebut di tutup karena mengalami kebangkrutan. Sontak hal tersebut menggegerkan dunia internasional, khususnya para investor kecil yang baru saja bergabung serta menaruh saham. Para investor itu juga banyak yang belum mendapatkan keuntungan.

Kebangkrutan yang dialami Sillicon Valey Bank tidak bisa di lepaskan dari entitas keuangan di Amerika Serikat. Entitas tersebut ialah Federal Reserve atau secara informal biasa di kenal dengan sebutan The Fed. Dimana entitas tersebut merupakan entitas independent dalam pemerintahan. The Fed berdiri sebagai bank sentral Amerika Serikat, dengan tugas yang di emban yaitu melakukan pengawasan dan regulasi terhadap sistem perbankan guna menjamin keamanan perbankan nasional.

Lalu apa sangkut paut The fed dengan bangkrutnya Sillicon Valey Bank ?

Dalam kebangkrutan ini, the fed juga memiliki andil. Pasalnya Sillicon Valey Bank mengalami kerugian yang sangat besar setelah the fed menaikkan suku bunga. Kenaikan suku Bungan dilakukan selama setahun belakangan untuk memerangi inflasi. 

The fed melakukan tindakan yang sangat agresif. Kenaikan suku bunga yang dilakukan the fed membuat aset Sillicon Valey Bank menurun. Aset tersebut berupa surat berharga dalam jangka panjang, sehingga Sillicon Valey Bank harus mengalami kerugian. Kondisi tersebut di perparah ketika informasi kerugian telah tersebar luas. Alhasil jika di tinjau dari instrument penyajian keuangan, Sillicon mengalami penurunan dan terjadilah bank run. Dimana bank run tersebut memiliki efek yang sangat dahsyat dan mampu meluluh lantahkan bank yang sudah dirintis sejak lama.

Faktor utama kebangkrutan Sillicon Valey Bank karena kenaikan suku bunga tersebut juga dapat melahirkan permasalahan pada faktor lain. Dimana kebangkrutan yang dialami oleh Sillicon Valey Bank juga tidak dapat di lepaskan dari faktor internalnya. Ada faktor pendukung lainnya yang juga mempengaruhi kebangkrutan Sillicon Valey Bank.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline