Lihat ke Halaman Asli

erdian

pemula, amatir

Tips Berlatih Beladiri di Usia Lanjut

Diperbarui: 9 Februari 2022   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Olahraga merupakan kebutuhan setiap manusia, tidak hanya untuk mendapatkan tubuh yang bugar tetapi juga untuk membangun mood sekaligus menghilangkan stress. Ada banyak sekali jenis olahraga yang bisa kita lakoni. Semua bisa dipilih tergantung pada minat masing-masing. Dari sekian banyak jenis olahraga salah satu olahraga yang populer adalah olahraga beladiri.

Olahraga beladiri setidaknya memberikan dua manfaat apabila ditekuni dengan serius. Pertama, membangun kebugaran seperti halnya olahraga lain, dan yang kedua adalah membentuk keterampilan pribadi. Ya, tentu saja orang yang berlatih beladiri akan memiliki keterampilan khas beladiri seperti memukul,menendang, membanting, mengunci, mengelak, dan yang terakhir tentu saja keterampilan memperkirakan situasi, kapan harus melawan dan kapan harus lari. Begitu banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari olahraga beladiri.

Masalahnya, jenis olahraga ini selalu diidentikkan dengan kaum muda saja. Bisa anak-anak, remaja, ataupun orang-orang dengan rentang usia sampai 40 tahunan saja. Padahal olahraga beladiri sesungguhnya bisa dilakoni oleh semua orang dari tingkat usia berapapun. Bahkan orang tua yang sudah masuk usia pensiun sekalipun. Apa betul bisa? tentu bisa.

Memang untuk orang-orang dengan usia lanjut (50 tahun ke atas) dibutuhkan beberapa penyesuaian agar olahraga ini bisa memberikan manfaat positif tanpa menimbulkan cidera. Ini dapat dipahami mengingat semakin lanjut usia secara alamiah kemampuan otot dan tulang akan semakin menurun. Tetapi itu bukan berarti bahwa orang tua tidak bisa melakukan olahraga beladiri. Karena itu berikut diulas beberapa tips berlatih olahraga beladiri bagi orang berusia lanjut.

1. Kuda-kuda rendah? Tinggalkan

Ya, hampir semua jenis ilmu beladiri, khususnya yang berasal dari Asia memiliki kurikulum berupa latihan kuda-kuda rendah ditingkat dasar. Latihan ini bertujuan untuk melatih beberapa otot utama tubuh. Bahkan dalam beberapa ilmu, melatih kuda-kuda rendah dapat membantu membentuk kekuatan organ dalam tubuh. Latihan ini adalah salah satu latihan yang paling membosankan dalam berlatih beladiri. Selain karena sulit dilakukan (di awal), berlatih kuda-kuda rendah juga membuat nyeri di paha. Tapi jika sudah melewati tahap ini seorang praktisi beladiri akan memiliki tenaga sehingga dapat melakukan teknik pada tingkat yang lebih tinggi.

Nah, khusus untuk para pemula yang kebetulan berusia di atas 50 tahun, sebaiknya tidak perlu lagi melakukan latihan ini. Selain karena kekuatan tulang dan otot yang tidak lagi maksimal, latihan kuda-kuda rendah sendiri membutuhkan waktu yang lama, karena memang didesain untuk membentuk seorang praktisi beladiri yang akan berlatih dalam jangka panjang.

Sementara bagi orang-orang yang berusia lanjut tadi, motivasi berlatih beladiri lebih untuk mendapatkan kebugaran dengan olahraga alternatif. Bukan benar-benar untuk menjadi pendekar sejati. Karena itu latihan kuda-kuda rendah bisa diskip dan dilanjtukan dengan berlatih jurus pukulan atau tangkisan.

2. Tidak Harus Melatih Tendangan

Tidak bisa dipungkiri bahwa tendangan adalah salah satu teknik favorit dalam dunia beladiri. Kecuali beladiri yang memang bersifat non-pukulan, seperti gulat, judo, kurash, dll. Tapi dalam beladiri keras yang mengandalkan teknik pukul-tendang, teknik tendangan adalah teknik favorit. Selain karena daya hancur yang ditimbulkan teknik tendangan juga terlihat keren ketika dipraktikkan. Itu sebabnya para praktisi beladiri senang mempratikkan teknik satu ini. Selain juga karena sering dimasukkan dalam film-film kungfu. Akan tetapi ada satu hal yang perlu diketahui yaitu bahwa teknik tendangan membutuhkan latihan tertentu yang tidak mudah.

Mulai dari kelenturan, bentuk, latihan keseimbangan, sampai latihan power. Dan semua latihan itu membutuhkan kesiapan stamina yang besar. Berlatih tendangan biasanya lebih melelahkan daripada berlatih pukulan. Karena itu bagi orang-orang berusia lanjut yang baru mulai berlatih beladiri, tidak perlu memaksakan diri untuk melatih tendangan. Kalaupun memang ingin melakukan tendangan, cukup melatih 1 atau 2 teknik tendangan saja, misalnya tendangan lurus arah perut atau tendangan rendah (low kick). Tendangan jenis ini relatif lebih mudah dilakukan , khususnya lagi bagi para praktisi yang berusia di atas 50 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline