mulai lagi prasangka tak terelak menjamur
terulang terus penghakiman berdasar asumsi
aku yang dengan diam melihatmu saja
tak lagi tersulut untuk mengutuk tentangmu
nanti dari kondisi ini sampai di akhir lalu lagi
mulai yang baru serta aku dan kamu bertemu
tapi bukan diri yang dulu
pada tiap permulaan dan akhiran tanpa disadari
dirimu cukup bagimu saja karena
bagiku cukup diriku agar tidak ada kacau balau
mungkin begitu anggapku di waktu ini