Lihat ke Halaman Asli

Budhi Hendro Prijono

Belajar Terus dan Terus Belajar! Pensiunan Karyawan YAKKUM RS Emanuel Purwareja-Klampok Banjarnegara. Alumni Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

"Jogja, Sepuluh Tahun yang Lalu" (Bagian I)

Diperbarui: 28 Mei 2016   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah Pasien Di Lantai (Dokumen Pribadi)

Tayangan televisi seharian menyaksikan betapa luluh-lantaknya Jogja dan sekitarnya. Sejumlah bangunan roboh tak beraturan menimpa manusia yang berakibat bukan saja luka namun juga hilangnya nyawa.

Rumah sakit tak mampu lagi melayani pasien yang membludag sampai di halaman parkir bahkan di tepi jalan seputar rumah sakit.
Permintaan bantuan tenaga medis datang dari rumah sakit-rumah sakit Jogja yang tenaganya sudah kelelahan setelah seharian bekerja tanpa henti bahkan tak sempat urus diri sendiri.

Kami serombongan dengan lima orang perawat dan seorang tenaga UPKM, dilengkapi logistik plus obat2 darurat, meluncur dari RS Emanuel Purwareja-Klampok. Emanuel Emergency Team (EET) langsung merapat dengan teman2 RS Bethesda Hospital, Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY), Yakkum Emergency Unit (YEU) serta teman2 dari beberapa RS Yakkum. Semalaman EET 'menemani' sejumlah pasien yang bertebaran 'dirawat' di halaman sekolah depan RS Bethesda lengkap dengan set infus bergelantungan dengan standar infus seadanya.

img-0049-5749ca6faf7a619708100452.jpg

Rapat koordinasi malam itu menyepakati, EET jemput bola ke lokasi bencana, sebagian ke arah timur dan sebagian ke arah selatan. Saya dengan 2 orang perawat (mas Kiko dan mas Karnoto) plus mas Catur Haryana, esok hari siap meluncur ke Bantul sedangkan mbak Tumilah dan mbak Rina bersama tim lain ke arah Klaten.

Tak jelas, apakah kami bisa tidur malam itu, yang pasti belum masuk subuh, kami sudah berkemas berangkat ditemani seorang staf YEU yang faham area yang paling butuh bantuan di lapangan. (bersambung besok)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline