Salam Cinta, Reader!
Maulid Nabi pada hakikatnya adalah momentum peringatan kelahiran manusia Mulia yaitu Nabi Muhammad Saw. Yaitu bertepatan 12 Rabiul awal Tahun Gajah atau 571 Masehi.
Biasanya, peringatan maulid nabi di isi dengan materi sejarah kelahiran nabi Muhammad hingga beliau diangkat menjadi nabi. Membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan kelahiran nabi.
Tapi yang ingin kita bahas kali ini bukanlah sejarah kelahiran Nabi, tapi melihat satu sisi dari apa yang pernah di ingatkan nabi. Yaitu tentang berbakti kepada Orang tua.
Suatu ketika, datang seorang pemuda bertanya kepada Rasulullah tentang kepada siapa dia berbuat baik. Rasulullah katakan "...Umumkan, Umumkan, umumkan wa abika!" Ibumu, ibumu ibumu dan ayahmu!"
Seringkali kita salah memaknai maksud hadis Rasulullah di atas seakan akan bakti kepada Ayah tidaklah terlalu penting. Karena Rasulullah menyebut nama ibu tiga kali, dan satu kali menyebut ayah.
Tidak kawan. Bukan itu maksud Rasulullah. Datang pula seorang lelaki muda kepada Rasulullah dengan wajah marah. Dia berkata
"Ya Rasulullah! Berikan keadilan padaku. Sesungguhnya ayahku sudah mengambil hartaku!"
Mendengar pemuda itu, Rasulullah ingin tabayun dan memanggil ayah pemuda itu. Saat lelaki tua itu datang. Rasulullah langsung bertanya.
"Wahai bapak, benarkah kau sudah mengambil harta anakmu?'
Orang tua itu menatap anaknya dengan wajah sedih lalu menjawab. "Benar ya Rasulullah. Saya mengambilnya "